Jakarta - Uji coba penutupan tiga pintu keluar tol (off ramp) dalam kota ditanggapi beragam. Ada yang menilai tidak efektif, tapi ada juga yang menyebut efektif. Terlepas dari itu semua, progam pengurai kemacetan ini akan dilanjutkan hingga 2 pekan kedepan.
"Setelah berkoordinasi dengan Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya, penutupan tiga pintu keluar tol terus dilakukan selama 2 minggu kedepan,” terang Wasta Gunadi, Kepala Bagian Komunikasi Perusahaan PT Jasa Marga Tbk, kepada Otomotifnet.com.
Adapun pintu keluar tol yang ditutup meliputi Pancoran, Tegal Parang (Kuningan) dan Dharmais (Slipi) berlaku pada pukul 08.00 – 10.00 WWIB. Kemudian untuk pintu masuk tol Semanggi I ditutup pukul 16.00 – 20.00.
"Mengapa ditutup pada pukul 08.00, karena pada jam segitu semestinya karyawan perkantoran disekitar lokasi sudah masuk kantor dan tidak lagi berada di jalan," lanjut Wasta.
Ditegaskan oleh Wasta, dampak buka-tutup empat off ramp cukup ampuh mengurai simpul kemacetan di seputar dalam kota. "Lebih lancar dari biasanya. Kalau sebelumnya kemacetan bisa sampai 30 menit, saat ini relatif lebih lancar. Oleh karenanya, buka-tutup akan dilakukan pada hari kerja,” paparnya.
Ada kompensasi lain dengan ditutupnya 3 pintu tol tersebut. Bagi mereka yang ke luar di Polda (Semanggi), Taman Ria/Farmasi, dan Senayan, 3 in 1 tidak diberlakukan di lingkaran Semanggi saja. Tapi, untuk yang mengarah ke Sudirman dan Thamrin tetap diberlakukan.
“Selama ini banyak pengemudi yang takut 3 in 1 di Semanggi, kemudian memilih keluar pintu tol di depan DPR/MPR. Imbasnya di depan gedung wakil rakyat tersebut macet cukup parah. Makanya 3 in 1 di lingkaran di uji coba untuk tak diberlakukan, terhitung mulai 18/12,” Wasta ketika dihubungi 17/12. (mobil.otomotifnet.com)