Tanggapan APM Toyota dan Daihatsu, Inden Batal, 100% Uang Kembali

billy - Minggu, 17 Maret 2013 | 20:47 WIB

(billy - )


PT Astra Daihatsu Motor (ADM) sebagai produsen sebenarnya tidak pernah membuka pendaftaran inden. “Tapi kalau ada konsumen yang berminat memesan/membeli pastinya kita catat,” ungkap Amelia Tjandra, Marketing Director ADM.

Nah, bagi yang berminat memesan Ayla sejak dipamerkan di IIMS 2012 memang dicatat dengan uang tanda jadi sebesar Rp 1 juta. Tapi yang melakukan pencatatan itu para dealer.

Buat konsumen yang merasakan terlalu lama menunggu dan sudah tidak sabar lagi, dipersilakan untuk membatalkan pesanan. “Jika ada konsumen yang tidak mau menunggu, uang tanda jadinya kita kembalikan 100 persen, tidak ada pemotongan,” tambah Amelia.

Selain itu pihak ADM juga memberikan alternatif dengan menyarankan untuk membeli tipe lain dari produk Daihatsu. “Selama masa tunggu ini beberapa konsumen akhirnya berpindah beli Sirion atau Xenia,” lanjutnya. Buat yang ingin menunggu juga tetap dipersilakan.

Pihak ADM juga menyatakan jika ada sales yang tetap mencari konsumen untuk beli Ayla itu tidak bisa dicegah. Tapi ADM tidak pernah memerintahkan para dealer untuk menyetop pemesanan Ayla karena memang tidak pernah membuka pendaftaran inden. “Kami juga menerima komplain dari konsumen dan dealer karena regulasi LCGC belum keluar, tapi kami juga bisa apa? Tidak hanya konsumen yang dirugikan, kami produsen, dealer, vendor, pabrik, juga dirugikan semua,” keluh wanita ramah ini.

Kabarnya regulasi LCGC itu sudah ada di Setneg tinggal ditandatangani Presiden. Artinya semua pihak sudah setuju dan tanda tangan. Kapan keluarnya? Kabarnya akhir Maret ini, bisa juga awal April. Hanya SBY yang tahu.

Kalaupun misalnya, akhir Maret keluar tak serta merta langsung jualan. Ada proses verifikasi sebagai pihak yang ingin memproduksi mobil LCGC itu. Paling lambat awal Mei baru bisa jualan. “Ini dengan catatan kalau betul akhir Maret akan keluar regulasinya,” tambahnya.

Sementara Johnny Darmawan, Presdir PT Toyota Astra Motor (TAM) mengatakan bahwa sejak November sudah meminta seluruh main dealer untuk menghentikan booking Toyota Agya. “Alasannya karena kita enggak mau dikomplain konsumen karena harus menunggu lama. Bisnis bisa repot kalau harus menghadapi komplain terus menerus,” ujarnya.

Saat gelaran di IIMS tahun 2012 lalu Toyota Agya memang dipamerkan dan menerima daftar inden. Hal ini lantaran diperkirakan regulasi LCGC akan keluar akhir tahun 2012. Sehingga pada awal 2013 Agya sudah bisa di jual. Ternyata sampai sekarang regulasinya belum keluar. “Informasinya sih akhir bulan Maret ini keluar karena posisinya sudah di Setneg. Jadi kita tunggu saja tanda tangan presiden. Toyota juga sudah membantu Daihatsu menge-push pemerintah untuk segera mengeluarkan regulasi itu,” lanjutnya.

Berdasarkan pantauan pihak TAM, kebanyakan penginden Agya sudah punya mobil, sehingga mereka mau menunggu. Akan tetapi jika ada yang membatalkan pemesanannya dan minta uang tanda jadinya (Rp 5 juta), akan dikembalikan full.

Selain memberikan jaminan uang kembali utuh, pihak Toyota juga mengarahkan kepada para penginden agar membeli mobil tipe lain dari produk Toyota. “Mobil LCGC ini sepertinya sudah kehilangan momentum. Tapi calon konsumen sebenarnya tetap ada, jadi kami tidak khawatir dengan pasarnya,” yakinnya. (mobil.otomotifnet.com)