Sebelumnya, Crutchlow menjelaskan bahwa jalan satu-satunya agar ia mampu mengembangkan potensinya, adalah pindah ke tim yang bisa memberikannya motor dengan spesifikasi penuh sebagai tim pabrikan. Satu-satunya pilihan, tentu hanya Ducati. Mengingat pasca keputusan keluarnya Nicky Hayden dari tim tersebut, belum ada pembalap yang mereka taksir.
Hingga akhirnya Crutchlow sepakat mendaratkan tanda tangannya untuk membalap di tim Ducati untuk MotoGP 2014-2015. Ternyata Ducati pun sudah melakukan melakukan ancang-ancang, yaitu menyiapkan dana lebih untuk mendapatkan jasa sang juara dunia World Supersport Championship 2009 itu.
Meski terkesan terdesak oleh ambisi dan juga bayaran yang lebih banyak lantaran kondisi Ducati sekarang tidak kompetitif, namun ia merasa tidak mengalami keterpaksaan dalam memilih. “Saya sangat senang dengan keputusanku untuk musim depan. Saya percaya Ducati akan memberikan kinerja 100 persen kepadaku, begitu pun sebaliknya,” yakin Crutchlow.
“Untuk saat ini, motor Ducati memang tidak begitu kompetitif. Tapi saya yakin performanya bisa berbalik dengan cepat. Berdasarkan pengalamanku yang masuk ke MotoGP, hanya dalam waktu yang relatif singkat, saya bisa tampil kompetitif. Jadi tidak ada alasan untuk tidak bisa meraih hasil terbaik untuk masa mendatang,” tukasnya.
Terlepas dari ambisinya untuk membalap di tim pabrikan dan tentunya tawaran gaji yang lebih besar, tentunya Crutchlow punya tugas besar yang harus ia selesaikan. Lantaran beberapa pembalap sejak era Casey Stoner seperti Marco Melandri, Nicky Hayden, Valentino Rossi hingga yang terbaru adalah Andrea Dovizioso, semuanya tak mampu membawa kemenangan bagi Ducati.
Apakah Crutchlow mampu membuktikannya? Kita tunggu saja nanti hasilnya. (otosport.co.id)