Lalu manakan diantara kedua cara tersebut yang bakal lebih banyak meraup hasil terbaik? Mari kita urai satu per satu. Lantaran perlakuan berbeda ini tentu memiliki kekurangan dan kelebihan masing-masing.
Yamaha Tawarkan Mesin Prototipe
Mesin prototipe murni yang dimiliki tim pabrikan Yamaha di MotoGP, tentunya juga dimiliki oleh tim satelitnya dalam hal ini tim Yamaha Tech3. Namun mulai musim depan, Yamaha akan memasok lebih banyak mesin ke tim-tim privat, karena ingin MotoGP lebih terjangkau dari sisi biaya. Dengan harga 630 ribu poundsterling, tim-tim sudah bisa menggunakan mesin YZR-M1.
Tapi tentunya tim masih harus mencari paket terbaik untuk rangka motor. Mengingat Yamaha hanya memasok mesin saja. Kondisi tersebut memungkinkan tim mengembangkan rangka sendiri, atau membeli paket rangka yang sesuai dengan ekspektasi mereka.
Cara seperti ini bisa saja memberikan keuntungan, lantaran tim bisa mencari konfigurasi tersendiri. Tapi juga bisa membuat tim menderita kekalahan telak, karena gabungan paket yang sama sekali tidak kompetitif. Kondisi ini sudah ditunjukkan oleh tim Ioda Racing, ketika membangun rangka sendiri untuk mesin Aprilia yang digunakan tahun lalu. Dimana motornya tidak kompetitif dibandingkan tim yang pakai paket lengkap dari Aprilia-ART.
Kabarnya Yamaha hanya akan memasok 4 mesin saja di musim 2014 (diluar tim utama dan tim satelit). Belum ada konfirmasi tentang tim-tim mana saja yang akan menggunakan mesin dari mereka. (otosport.co.id)
Noted : Bersambung