Marcus Lim. FD Indonesia masih terbuka buat siapapun |
OTOMOTIFNET - Indonesia sudah memiliki wakilnya di ajang Formula Drift Asia. Kiprah drifter yang ikut bertanding juga mulai diperhitungkan oleh para kompetitornya. Indonesia juga pernah diagendakan untuk penyelenggaraan Formula Drift, namun batal. Lalu, apakah Indonesia masih memiliki kesempatan untuk menggelar Formula Drift?
Marcus Lim, direktur Driftpac Pte Ltd, pemegang lisensi Formula Drift untuk kawasan Asia menyebut kalau Indonesia masih sangat mungkin menggelar Formula Drift (FD). Perlakuannya sama seperti negara-negara lain yang sudah lebih dulu menggelar FD.
Namun karena Indonesia baru akan menggelar, pihak-pihak yang terlibat di dalamnya harus bekerja ekstra keras. Terlihat eventnya sederhana, namun menurut pria ramah ini begitu banyak pekerjaan yang harus dikerjakan secara detail dan presisi.
Posisi FD Indonesia saat ini sangat terbuka bagi siapapun untuk bekerjasama. "Beberapa pihak memang sudah melakukan pembicaraan, namun masih awal. Akan ada pertemuan-pertemuan untuk membahas lebih serius lagi. Siapapun asal berkomitmen untuk drifting, kita akan bantu," ucap Marcus.
Pria berusia 31 tahun ini menyebut butuh event organizer lokal yang mau bekerja secara sistematis, belajar dan bertindak secara profesional. Jika tidak, event tidak akan berjalan dengan baik. Hal tersebut dikarenakan Indonesia baru pertama kali menggelar FD.
Meski sudah pernah gagal ke Indonesia, namun melihat kiprah drifter Indonesia, Marcus sangat menyayangkan jika Indonesia tak pernah ada FD. "Sudah saatnya FD ada di sana (Indonesia-red). Drifter Indonesia masih muda dan sudah bagus. Saya yakin FD akan datang ke Indonesia," ucapnya.
Mengenai trek, secara terus terang Marcus menyebut kalau lokasi di JI-Expo Kemayoran, Jakpus dirasa kurang besar. Meski demikian bukan berarti tak bisa dibuat. "Butuh ekstra tenaga untuk melakukan penataan sehingga drifting tetap enak disaksikan," sebut Marcus.
Trek sebisa mungkin akan didesain berdasar pada peserta yang ikut bertanding. Marcus memberi contoh saat event di Singapura dan Thailand. Singapura butuh kecepatan tinggi hanya pada saat start, ketika sudah menghadapi clipping point, tidak terlalu kencang. Berbeda dibanding Thailand yang sejak awal sampai akhir membutuhkan speed yang tak terlalu berbeda. "Jika masih menggunakan trek yang ada, mungkin akan sama seperti trek Thailand. Tapi lagi-lagi tergantung pada peserta yang ikut," serunya.
Pihak PT Multistrada Arah Sarana, Tbk (MASA) berniat untuk menghadirkan FD ke Indonesia. Presiden direktur PT MASA, Pieter Tanuri menyebut suatu langkah penting dan maju jika FD bisa datang ke Indonesia. Selain akan menghidupkan kompetisi drifting di Indonesia, drifter lokal juga memiliki banyak kesempatan untuk melihat kompetisi seri internasional.
Sebelumnya, Anton Rianto sempat berniat mendatangkan FD ke Indonesia, namun gagal. Meski begitu tak menyurutkan niatnya. Anton menyebut kalau dirinya terbuka bagi siapa saja yang bisa diajak kerjasama untuk mendatangkan FD. "Terus terang saya butuh dukungan untuk mendatangkan FD ini," sebutnya singkat.
Marcus Lim, direktur Driftpac Pte Ltd, pemegang lisensi Formula Drift untuk kawasan Asia menyebut kalau Indonesia masih sangat mungkin menggelar Formula Drift (FD). Perlakuannya sama seperti negara-negara lain yang sudah lebih dulu menggelar FD.
Namun karena Indonesia baru akan menggelar, pihak-pihak yang terlibat di dalamnya harus bekerja ekstra keras. Terlihat eventnya sederhana, namun menurut pria ramah ini begitu banyak pekerjaan yang harus dikerjakan secara detail dan presisi.
Posisi FD Indonesia saat ini sangat terbuka bagi siapapun untuk bekerjasama. "Beberapa pihak memang sudah melakukan pembicaraan, namun masih awal. Akan ada pertemuan-pertemuan untuk membahas lebih serius lagi. Siapapun asal berkomitmen untuk drifting, kita akan bantu," ucap Marcus.
Pria berusia 31 tahun ini menyebut butuh event organizer lokal yang mau bekerja secara sistematis, belajar dan bertindak secara profesional. Jika tidak, event tidak akan berjalan dengan baik. Hal tersebut dikarenakan Indonesia baru pertama kali menggelar FD.
Meski sudah pernah gagal ke Indonesia, namun melihat kiprah drifter Indonesia, Marcus sangat menyayangkan jika Indonesia tak pernah ada FD. "Sudah saatnya FD ada di sana (Indonesia-red). Drifter Indonesia masih muda dan sudah bagus. Saya yakin FD akan datang ke Indonesia," ucapnya.
Mengenai trek, secara terus terang Marcus menyebut kalau lokasi di JI-Expo Kemayoran, Jakpus dirasa kurang besar. Meski demikian bukan berarti tak bisa dibuat. "Butuh ekstra tenaga untuk melakukan penataan sehingga drifting tetap enak disaksikan," sebut Marcus.
Trek sebisa mungkin akan didesain berdasar pada peserta yang ikut bertanding. Marcus memberi contoh saat event di Singapura dan Thailand. Singapura butuh kecepatan tinggi hanya pada saat start, ketika sudah menghadapi clipping point, tidak terlalu kencang. Berbeda dibanding Thailand yang sejak awal sampai akhir membutuhkan speed yang tak terlalu berbeda. "Jika masih menggunakan trek yang ada, mungkin akan sama seperti trek Thailand. Tapi lagi-lagi tergantung pada peserta yang ikut," serunya.
Pihak PT Multistrada Arah Sarana, Tbk (MASA) berniat untuk menghadirkan FD ke Indonesia. Presiden direktur PT MASA, Pieter Tanuri menyebut suatu langkah penting dan maju jika FD bisa datang ke Indonesia. Selain akan menghidupkan kompetisi drifting di Indonesia, drifter lokal juga memiliki banyak kesempatan untuk melihat kompetisi seri internasional.
Sebelumnya, Anton Rianto sempat berniat mendatangkan FD ke Indonesia, namun gagal. Meski begitu tak menyurutkan niatnya. Anton menyebut kalau dirinya terbuka bagi siapa saja yang bisa diajak kerjasama untuk mendatangkan FD. "Terus terang saya butuh dukungan untuk mendatangkan FD ini," sebutnya singkat.