OTOMOTIFNET - Bakal kembali dikejurnaskannya gokart tipe Rotax Max mendapat sambutan menggembirakan dari komunitas. Pasalnya, pegokart memiliki kebanggaan sekaligus tujuan yang jelas. Pemenangnya akan dikirim mengikuti grand final Rotax Max Challenge yang selama ini digelar di berbagai negara.
Jalur Pembinaan
Rotax Max Junior dan Senior akan kembali dikejurnaskan. Dengan catatan, ada agen resmi Rotax Max di Indonesia. Itulah salah satu keputusan rakernas IMI baru lalu di Jakarta. Keagenan Rotax Max itu kini kembali dipegang Oke D. Junjunan yang membawa gokart produksi Austria itu beberapa tahun lalu ke tanah air.
"Akhirnya datang juga yang ditunggu-tunggu. Soalnya, bagi mayoritas pegokart kita, Rotax Max yang lebih terjangkau (harga). Dan saya yakin masih bejibun jumlahnya. Kalau kemarin sepi karena memang hanya jadi supporting race dan tidak ada kejelasan soal juaranya akan dikirim ke mana," kata Mursid Kamil, pemilik tim Kanaka Racing yang banyak menampung pegokart kelas menengah.
Agar segera tune in, Mursid mengusulkan agar segera dilakukan pertemuan antara tim, orang tua pegokart, dealer dan PP IMI untuk merumuskan peraturan seperti dulu lagi. Intinya agar kemauan pegokart bisa terakomodasi. "Karena itulah sebenarnya kekuatan Rotax Max bisa besar dulu, selain secara harga memang lebih murah dan mudah dibanding merek lain," lanjut Mursid lagi.
Alex Asmasoebrata, orang tua pegokart Alexandra Asmasoebrata juga menyambut hangat. Bahwa kembalinya Rotax Max akan membuat balapan gokart kembali meriah. "Kalau selama ini, ada kelas yang pesertanya hanya 6, maka dengan kembali dikejurnaskan Rotax Max akan banyak lagi pesertanya. Tidak perlu mekanik bule yang tentu mahal, atau membeli mesin sampai lebih dari dua," ujar Alex.
Tentu mantan pembalap nasional ini ingin kelas yang ada sekarang tetap ada dan bergulir. Karena meski mahal juga memiliki komunitas kendati jumlahnya sangat terbatas. Adanya Rotax Max membuat jalur pembinaan pegokart menjadi terpacu lagi. Salah satunya ya karena harganya yang relatif terjangkau. "Pakai mesin Rotax satu aja sudah bisa dipakai beberapa tahun. Tidak susah merawatnya, karena sistemnya one make race. Jadi cocok untuk jalur pembinaan dan pemassalan," lanjut pemilik tim Alexandra Shaddaf Motorsport ini.
Bagi pegokart juga jelas tujuannya karena untuk juara nasional junior dan senior otomatis akan dikirim mewakili tim Merah Putih ke ajang grand final. Ini akan menjadi kebanggaan para pegokart. Meski dikatakan Rotax itu lebih pada pemassalan, nyatanya di berbagai negara seperti Jepang bahkan Amerika juga banyak menggelar event Rotax. Bahkan tim Red White Racing milik Bonny Zulkarnaen telah 2 tahun terakhir menjadi sponsor utama grand final Rotax Max di Mesir dan Italia.
Bambang ‘Kapten' Haribowo, kabid olahraga pengprov IMI Jawa Timur melihat bahwa pihaknya ikut menyutujui Rotax Max dikejurnaskan lagi karena bagus untuk perkembangan gokart di Indonesia. "Asalkan distributornya orang Indonesia, bukan orang asing. Dan justru karena murah itu supaya orang tua bisa membiayai anaknya untuk balapan. Kemungkinan Jatim juga akan mengambil satu seri kejurnas," kata pria yang karib disapa Kapten itu.
Oke Junjunan, yang kembali dipercaya sebagai distributor Rotax Max karena melihat perkembangan di Indonesia kurang menggembirakan. "Distributor Asia melihat, pada waktu tidak dipegang JMS, perkembangan Rotax menurun. Dia minta kembali agar JMS pegang lagi," ujar pemilik Junjunan Motor Sport (JMS) yang bermarkas di Bandung itu.
Kalau alasan Oke mau menerima permintaan jadi agen karena dua hal. Pertama, Oke merupakan orang pertama yang membawa Rotax Max ke Indonesia. Yang kedua karena banyaknya dorongan dari komunitas. "Juara junior dan seniornya, kami kirim ke grand final. Diharapkan, pengprov mulai membuat kejuaraan klub untuk mengenalkan Rotax. Kami harapkan tahun depan eksebisi gokart bisa dilangsungkan di Kaltim, Jateng, NTB, Binuang (Kalsel) serta Lampung," kata pria yang juga ketua pengprov IMI Jabar.