OTOMOTIFNET - BeAT terkenal sebagai skutik yang punya akselerasi mantap di rpm bawah hingga menengah.
Cocok untuk penggunaan sehari-hari yang stop & go, atau demi menaklukkan lalu-lintas yang macet. Namun kedodoran saat jalan keluar kota, di mana banyak jalanan lurus panjang yang butuh rpm tinggi.
Tapi jangan kawatir, gampang kok agar rpm atas juga ngisi. Upgrade saja performa mesinnya, hal tersebut sudah dibuktikan Yuda Billindo, mekanik bengkel Gandhi Racing yang beralamat di Jl. Pajajaran No.62, Pamulang, Tangerang.
Berdasarkan tes jalan memang atasnya lebih berisi. “Lawan skutik balap yang 150 cc pun berjaban, terbukti waktu dites di Sentul,” terang Gandhi Santana, bos Gandhi Racing (BR).
Pembuktian lain ketika diukur tenaga dan torsinya di atas dynamometer Sport Devices, milik Dunia Motor di kawasan Ciputat, Tangerang. Tercatat tenaga mencapai 10,8 dk/6.241 rpm, dan torsi 19,39 Nm/3.317 rpm.
Angka itu lebih tinggi 1,9 dk dan 4,85 Nm. Sebab BeAT standar (yang kami pakai tes di waktu bersamaan) dengan dynamometer merek sama tercatat hanya 8,9 dk/4.878 rpm, dan torsi 14,54 Nm/4.007 rpm.
Ingin tahu ubahan yang hanya membutuhkan waktu satu hari ini? Mari disimak terus! Oh iya tulisan ini juga untuk referensi rekan Mr. Testo pemilik skutik serupa yang bertanya lewat email (mr.testo10@gmail.com) atau facebook (Tester Otomotif) tentang upgrade performa BeAT.
Isi silinder dibesarkan namun tak ekstrem, karena awet dan hemat jadi poin penting. “Cukup pakai piston Jupiter Z oversize 100,” terang Yuda. Diameternya berarti 52 mm, jika dihitung kini volumenya jadi 116,7 cc.
Pemasangan tetap menggunakan boring bawaan motor. “Cukup dikorter, masih aman, kok,” terang pemukim kawasan Pamulang ini. Sedang bibir piston dibubut 0,5 mm agar tak membentur kepala silinder, serta membentuk dome. Tak lupa coakan diperdalam agar tak membentur klep.
Kepala Silinder
Cylinder head tak banyak mengalami ubahan, “Hanya di-polish saja untuk menghilangkan kulit jeruk yang menghambat aliran bahan bakar dan udara,” lanjut mekanik berbadan kekar ini. Efeknya tentu saja gas speed makin cepat.
Paduannya payung klep bawaan motor sedikit disentuh. “Bibirnya dibubut agar tipis dan rata dengan seating klep,” terangnya. Efeknya aliran makin lancar, dan saat pembakaran lebih tuntas karena tak ada yang terhalang.
Kem
Sebagai pengatur buka-tutup klep, kem atau noken as wajib dioprek biar pasokan bahan bakar dan pembuangan makin banyak. “Pantat kem dibubut 0,5 mm,” papar Yuda lagi. Sayang berapa durasinya, dengan jujur Yuda mengaku tak mengukur.
Karburator
Mengimbangi makin besarnya volume silinder, yang berdampak makin besar sedotan, spuyer dinaikkan. Namun ternyata yang minta naik pilot jet. “Naik satu step jadi 38.”
Knalpot
Memaksimalkan penghimpunan tenaga, saluran pembuangan diperlancar. Caranya dengan membobok silencer, semua sekat dibuang lalu diganti pipa bulat pada setengah silencer, sisanya model berlubang dilengkapi glasswool.
Leher knalpot tetap standarnya. “Karena klep standar, kalau dibesarkan bawahnya malah drop.”
CVT
Penerus daya juga sedikit dimodif, tentu agar penyaluran tenaga lebih merata dari bawah sampai atas. Pertama roller diperingan jadi 8 gr, lalu per CVT ganti dengan spek 1.500 rpm.
Part dan jasa | |||
Piston kit + korter | 200.000 | ||
Bubut klep | 20.000 | ||
bubut noken as | 100.000 | ||
Bobok knalpot | 150.000 | ||
Roller | 70.000 | ||
Per CVT | 70,000 | ||
Jasa | 150.000 | ||
Total | 760.000 | ||
Data performa | |||
standar | Upgrade | Kenaikan | |
Tenaga | 8,9 dk / 4.878 rpm | 10,8 dk / 6.241 rpm | 1,9 dk |
Torsi | 14,54 nm / 4.007 rpm | 19,39 nm / 3.317 rpm | 4,85 nm |
Gandhi Racing | 021-70001034 / 0813-10001034 |
Upgrade Performa Honda Beat, Tenaganya Bisa Ngisi Terus Cuii..!
|
Penulis/Foto: Aant / Aant