OTOMOTIFNET - Karburator adalah salah satu faktor penentu performa tunggangan. Asupan kabut bahan bakar memberikan ‘nutrisi' yang cukup untuk pembakaran dalam mesin. Nah, untuk yang mau performa lebih baik, biasanya penggantian karbu jadi pilihan.
Dari beberapa karburator pengganti standar ini, ada Keihin FCR 32 yang bisa dipilih. "Memang ada juga Keihin CR31, tetapi kebanyakan mengeluh soal setting yang rumit," kata Tommy Bramudia dari Ngayun Speed, di kawasan Kelapa Dua, Jakbar. Namun, menurut lelaki berambut pendek itu, sebenarnya tak sesulit yang dikira untuk mengaplikasi karburator ini.
Pilihan jetting untuk FCR 32 ini menurut Tommy cukup banyak dan mudah. "Asalkan menggunakan spuyer asli Keihin," ungkapnya. Dijelaskan, spuyer-spuyer tersebut pun tak mahal, sekitar Rp 90 ribuan per spuyer.
Karburator FCR32 settingan pas untuk digas | Kabel ganda untuk skep, mirip gas spontan |
Kawat pompa akselerator sebaiknya dilepas | Setelan angin ada di bawah karburator |
"Efeknya sangat terasa, tarikannya jauh lebih cepat," tuturnya, soal satu-satunya karburator yang menggunakan roller pada skepnya itu. Tetapi, ada yang perlu diperhatikan soal aplikasi karbu ini. "Sebaiknya menggunakan dual throttle cable, sesuai dengan kebutuhan karburatornya," tukas Tommy.
Jadi, efeknya seperti menggunakan gas spontan, putaran gas dan peningkatan kenaikan skep berbentuk segiempat itu pun seperti yang diinginkan. "Enggak perlu memelintir putaran gas terlalu banyak," katanya. Menurutnya dual throttle cable ini cukup banyak pilihannya. "JB Power, terasa paling pas untuk ini," ujarnya soal kabel ganda asal Jepang yang rumah kabelnya terbuat dari magnesium itu.
Nah, sekarang giliran mengaplikasinya. Menurut Asep, mekanik pada Ngayun Speed, seperti karburator pada umumnya, memang perlu penyesuaian pada spuyer-spuyer di karburator. Hal ini disebabkan ‘permintaan' mesin soal spuyer ini tentu berbeda-beda masing-masing motor.
Settingan yang pas, selain menggunakan jetting sesuai tentu juga didapat setelah menyetel angin yang tepat. "Ini dia, setelan anginnya ada di bagian bawah," ungkapnya, jadi memang penyetelannya lebih mudah dilakukan saat karburator dilepas.
Memangnya bisa? "Secara umum memang dilakukan dulu pemutaran baut setelan anginnya dulu," tutur Asep. Jadi, misalkan satu tiga perempat putaran dibuka lagi, setelah ditutup habis. "Lantas, settingan pasnya ketika sudah terpasang, bisa dilakukan sedikit-sedikit," ungkapnya. Mirip fine-tuning pada radio saja.
Soal pemasangan pada manifold, tak menemui kesulitan, begitu pun dengan dual cable throttle-nya, sudah ada sangkutan untuk dua buah kabel pada karburator ini. Sementara untuk melakukan penyetelan idle atau stasioner, ada sekrup pemutar yang diperpanjang, sehingga mudah dilakukan dari jauh.
Memang karburator ini seolah plug n play buat Ninja 250R ini. Tetapi, tetap saja ada yang belum sesuai betul untuk diaplikasikan semuanya. Seperti accelerator pump atau pompa yang bertugas menyemprotkan bensin saat skep terangkat.
Pompa akselerasi ini memang dibuat agar campuran bensin lebih kaya saat akselerasi. Tetapi, menurut Tommy campuran ini malah jadi terlalu kaya. "Efeknya bisa brebet,' jelasnya. Hal ini diamini Asep yang menyarankan agar melepas kawat pendorongnya saja. "Tinggal cabut kawatnya agar pompa tidak bekerja," jelasnya.
Ngayun Speed: 0818-737101
Penulis/Foto: Ben / Salim