Tak semua bagian helm punya ketebalan sama
Hal sama juga diungkapkan Johannes Cokrodiharjo. “Memang, terutama bagian depan atas. Bahannya, bagian P Point yang diperkuat,” ungkap Direktur Marketing PT Dinaheti Motor Industry, produsen helm NHK dan GM itu.
Dietmar Otte, pakar transportasi dalam situs safety helm mengungkapkan berdasarkan penelitian statistik yang ia lakukan, semua sisi helm rawan benturan. Namun yang paling lebih sering mendapatkan benturan secara persentase merupakan di bagian atas dan depan atau dagu. Jika pada bagian lain paparan benturan hanya di angka 10 persen, maka pada bagian depan kiri dan kanan persentase kejadian tumbukannya bisa mencapai 20 persen.
Helm untuk keperluan balap, cende- rung lebih tebal
“Layaknya mobil, bagian yang diperkuat juga bagian depan. Kalau di helm, tentu batok atas dibuat lebih tebal juga. Sehingga mampu menahan benturan,” kata Johannes yang berambut ala bintang film Hongkong itu.
Ketebalan yang diberikan pada bagian yang rawan, bisa bermain 20 persen dari lapisan batok lainnya. “Untuk bahan polycarbonat, ketebalan bisa bermain di rentang 3,5 – 4,2mm,” tambah Johannes yang juga pelihara brewok.
Bagian atas pasti lebih tebal dari sisi lain
Tetapi, bobot itu kadang bisa direduksi dari bahan yang dipakai. Misalnya, composite karbon kevlar. Lewat bahan ini, bobot yang misalnya 1,7 kg jika aplikasi bahan polycarbonat, maka bisa menjadi 1,3 kg lewat composite. Hanya saja, helm dengan bahan ini tentu dijual lebih mahal dari helm bahan polycarbonat. Tetapi, demi safety, mahal sedikit pun rasanya tidak apa. (motorplus-online.com)