Pembalap rakyat paling banyak
Artinya, suara rakyat di dunia balap roda dua harus didengar. Merekalah yang bikin dinamika roda dua Indonesia semarak. Ujungnya prestasi internasional di dunia motosrport akan terus didulang kalau rakyat pembalap diberikan perhatikan.
Nah, siapa pun yang duduk jadi Ketua Umum PP IMI 2012-2016 wajib mendengar masukan mereka. Pembalaplah yang bikin IMI punya peranan penting di balap motor Indonesia.
“Jadwal kejurnas dulu deh yang dibereskan. Tanggal dan tempat harus di awal tahun sudah keluar. Terus, jangan berubah-ubah seenaknya,” beber Deni Orlando, crosser senior dari Cargloss AHRS IRC ARG ORF, Solo.
Deni Orlando enggak salah mengingatkan. Selama 3 tahun belakangan ini jadwal kejurnas motocross bermasalah. Kepastian jadwal terus dan terus berubah. Bahkan sampai tiga bulan pertama belum ada kepastian.
“Persis di kejurnas grasstrack juga begitu. Bukan cuma ganti tanggal dan tempat, tapi batal. Batal pun enggak ada seri penggantinya,” beber Akbar Taufan, juara nasional Grasstrack 2008-2010.
Bukan cuma grasstrack dan motocross yang dapat sorotan soal jadwal seri nasional. Di road race juga kejadian, terutama di MotoPrix (MP). Final MP3 sampai MP6 untuk semua region sangat mendadak. Padahal, di 2011 MP enggak berlaku sistem final semua region.
“Lihat sendiri, kan mendadak dibikin final. Ada yang memanfaatkan ramainya balapan untuk mencari keuntungan pribadi,” kata Ahmad Jayadi, pemilik tim Honda Daya Denso Showa NHK, Jakarta. “Balapan sudah enggak indah lagi karena disusupin kepentingan segelintir orang,” timpal Hokky ‘Duck’ Krisdianto, rider papan atas Yamaha Trijaya.
Tuh, rakyat balap mengingatkan ayo siapapun yang duduk jadi Ketua Umum IMI mendatang tolong bikin perencanaan jadwal balap dengan terencana. Pembalap juga punya pengelolaan khusus menghadapi tiap balapan berdasarkan tingkatan.
“Status nasional sangat dibutuhkan supaya punya kebanggaan. Dihapuskanya kejurnas karena RC atau EO-nya yang bermasalah, tapi jangan dikorbankan pembalapnya dong sampai titel kejurnas dihapus,” ujar Eko ‘Chodox’ Sulistyo yang memang pembalap senior drag bike.
Hanya satu masalah yang paling banyak dikomentari rakyat pembalap. Tentu dengan harapan setahun sampai lima tahun ke depan jangan berulang lagi. Jadwal balapan nasional saja sudah dianggap banyak masalah.
Belum lagi problem yang muncul seperti adendum regulasi usia dan teknik di MP5-MP6, penyatuan grade A-B di motocross, dan lintasan. “Harus diinformasikan jauh-jauh hari. Masa dadakan seperti kurang terencana,” saran Hokky.
Wajib didengarkan! (motorplus-online.com)