Jakarta – Punya jagoan nan legendaris dengan nama besarnya tak serta merta membawa berkah tersendiri bagi Isuzu. Pasalnya, meski harga BBM jenis bensin dan solar memiliki selisih Rp 1.000, namun bukan berarti MPV Isuzu Panther andalan mereka laris manis.
Hal ini disampaikan oleh Edi J Oekasah GM Marketing IAMI. “Kita nggak bisa terlalu banyak komen. Tapi dengan perbedaan harga solar dan bensin, saat ini belum kelihatan adanya shifting dari pengguna mobil bensin ke diesel,” ungkapnya.
Menurutnya, konsumen di segmen medium MPV (Rp 200-300 jutaan) tidak terlalu sensitif dengan harga BBM. “Jadi mau pakai BBM jenis apapun tak terlalu dipermasalahkan,” papar Edi.
Tak hanya di sektor mobil penumpang. Kehadiran Panther juga mulai kalah pamor di segmen pikap. “Pikap kami juga menurun, sekitar 18 persen dari tahun lalu. Karena modelnya memang sudah usang. Padahal pasar pikap tahun ini naik 4,4 persen. Yang naik sekelas Carry dan Gran Max,” pungkas Edi. (mobil.otomotifnet.com)
Hal ini disampaikan oleh Edi J Oekasah GM Marketing IAMI. “Kita nggak bisa terlalu banyak komen. Tapi dengan perbedaan harga solar dan bensin, saat ini belum kelihatan adanya shifting dari pengguna mobil bensin ke diesel,” ungkapnya.
Menurutnya, konsumen di segmen medium MPV (Rp 200-300 jutaan) tidak terlalu sensitif dengan harga BBM. “Jadi mau pakai BBM jenis apapun tak terlalu dipermasalahkan,” papar Edi.
Tak hanya di sektor mobil penumpang. Kehadiran Panther juga mulai kalah pamor di segmen pikap. “Pikap kami juga menurun, sekitar 18 persen dari tahun lalu. Karena modelnya memang sudah usang. Padahal pasar pikap tahun ini naik 4,4 persen. Yang naik sekelas Carry dan Gran Max,” pungkas Edi. (mobil.otomotifnet.com)