Andri cukup paham kalau rem mobil matik lebih boros dari manual. Makanya ia berusaha up date pengetahuan cara nyetir yang enggak boros rem. Hanya salah pilih brake pad abal-abal berisiko boros dua kali.
Menurut Juan P. Delano director PT Sumber Berkat, distributor resmi kampas rem Ferodo di Tanah Air, brake pad untuk mobil matik sebenarnya serupa dengan yang dipakai pada varian manual. "Hanya tingkat keausan pemakaian saja yang berbeda (Gbr.1)," pungkas pria ramah ini.
Memang jika dilihat dari sisi teknis, bobot keseluruhan dari varian mobil matik sedikit lebih berat ketimbang yang manual. Misal Toyota Kijang Innova V A/T seberat 1.565 kg, sementara Innova V M/T hanya 1.530 kg. Terdapat selisih bobot sekitar 35 kg.
Umur pemakaian brake pad juga dipengaruhi beberapa faktor. Yaitu bobot kendaraan itu sendiri yang memang lebih berat ketimbang versi manual, kebiasaan injak rem saat berhenti di lampu merah dengan posisi gigi tetap di D (Drive) dan kurangnya efek engine brake dari mesin.
Supaya pemakaian brake pad bisa lebih awet, sebaiknya mengurangi kebiasaan seperti tadi. Terutama ketika melewati jalur turunan curam, jangan sering memposisikan gigi di D. "Biasakan pakai mode manual ke posisi 2 atau L, untuk memperlambat laju mobil," saran Edy.
|
Sementara alur pada permukaan brake pad (Gbr.3) juga ikut memengaruhi keawetannya. "Alur berfungsi membuang debu dan hawa panas, sehingga brake pad tetap mencengkeram dengan baik," tukas Edy menambahkan.
Bicara harga, versi orisinal memang lebih mahal ketimbang yang abal-abal. Misal brake pad genuine Honda All New Jazz dibanderol Rp 788.700. Namun bisa juga manfaatkan produk aftermarket berkualitas seperti Ferodo, dengan harga lebih terjangkau, Rp 175 ribu dengan garansi 24 ribu km atau setahun. (mobil.otomotifnet.com)
Ferodo: 021-26538548