Awas, Pakai Brake Pad Mobil Matik Abal-Abal Pasti Menyesal

billy - Kamis, 7 April 2011 | 15:01 WIB

(billy - )


JAKARTA - Atas nama penghematan, Andri subtitusi brake pad depan Honda Jazz VTEC matik dengan produk non branded. “Tapi hitungan bulan ketiga, kampas sudah tipis,” keluh pria yang berkendara 80 km/hari ini.

Andri cukup paham kalau rem mobil matik lebih boros dari manual. Makanya ia berusaha up date pengetahuan cara nyetir yang enggak boros rem. Hanya salah pilih brake pad abal-abal berisiko boros dua kali.

Menurut Juan P. Delano director PT Sumber Berkat, distributor resmi kampas rem Ferodo di Tanah Air, brake pad untuk mobil matik sebenarnya serupa dengan yang dipakai pada varian manual. "Hanya tingkat keausan pemakaian saja yang berbeda (Gbr.1)," pungkas pria ramah ini.

Memang jika dilihat dari sisi teknis, bobot keseluruhan dari varian mobil matik sedikit lebih berat ketimbang yang manual. Misal Toyota Kijang Innova V A/T seberat 1.565 kg, sementara Innova V M/T hanya 1.530 kg. Terdapat selisih bobot sekitar 35 kg.

"Semakin berat bobot mobil, otomatis membuat kerja rem tambah berat. Untuk mobil matik, dalam kondisi pemakaian berat, brake pad rata-rata bisa bertahan sampai 20 ribu km. Sedangkan pada mobil manual, dengan asumsi pemakaian yang sama, brake pad kuat sampai 30 ribu km," urai Edy Haryadi, GM aftersales service Honda Megatama di Pondok Pinang, Jaksel.

Umur pemakaian brake pad juga dipengaruhi beberapa faktor. Yaitu bobot kendaraan itu sendiri yang memang lebih berat ketimbang versi manual, kebiasaan injak rem saat berhenti di lampu merah dengan posisi gigi tetap di D (Drive) dan kurangnya efek engine brake dari mesin.

Supaya pemakaian brake pad bisa lebih awet, sebaiknya mengurangi kebiasaan seperti tadi. Terutama ketika melewati jalur turunan curam, jangan sering memposisikan gigi di D. "Biasakan pakai mode manual ke posisi 2 atau L, untuk memperlambat laju mobil," saran Edy.


Soal teknologi pada brake pad juga bisa memengaruhi umur pakainya. "Pada produk brake pad Ferodo sudah memakai material yang lebih kuat terhadap gesekan dan suhu tinggi (Gbr.2)," promosi Juan.

Sementara alur pada permukaan brake pad (Gbr.3) juga ikut memengaruhi keawetannya. "Alur berfungsi membuang debu dan hawa panas, sehingga brake pad tetap mencengkeram dengan baik," tukas Edy menambahkan.

Bicara harga, versi orisinal memang lebih mahal ketimbang yang abal-abal. Misal brake pad genuine Honda All New Jazz dibanderol Rp 788.700. Namun bisa juga manfaatkan produk aftermarket berkualitas seperti Ferodo, dengan harga lebih terjangkau, Rp 175 ribu dengan garansi 24 ribu km atau setahun. (mobil.otomotifnet.com)

Ferodo: 021-26538548