Mitos Rem Kena Air? Dont Worry, Be Safety!

billy - Jumat, 26 November 2010 | 09:24 WIB

(billy - )



OTOMOTIFNET
- Masih seringnya frekuensi curah hujan di beberapa daerah di Tanah Air, termasuk Ibu Kota membuat sebagian pemakai mobil merasa was-was. “Kalau mobil kena hujan terus apa enggak bahaya remnya?,” tanya Anita Widjaja, pengguna Hyundai Getz di Jakarta kepada OTOMOTIF.

Karyawati perusahaan sekuritas ini sempat panik saat melintasi genangan air yang cukup tinggi beberapa waktu lalu. Mitos yang lama beredar, jika perangkat rem kena air, apalagi hingga terbenam seluruhnya dikhawatirkan kinerja pengereman akan menurun.

“Kalo tergenangnya berlangsung lama, kinerjanya tentu berkurang walaupun sedikit, tapi musti diantisipasi juga  dengan mengurangi kecepatan,” jelas Solikhin, service manager Suzuki Cempaka Putih, Jakpus.

Lebih lanjut, pria yang berkantor di JL. Letjend. Suprapto, Jakpus ini mengingatkan fungsi rem yang utama adalah untuk memperlambat laju. Jadi, semakin tinggi kecepatan saat melintasi genangan, semakin berkurang pula kinerja pengeremannya.



Solikhin juga mewanti untuk tetap memperhatikan komponen rem seperti piringan dan kanvas (Gbr.01). Karena komponen piringan dan kanvas selalu berhubungan, jadi dengan kinerja normal sebenarnya sudah mengikis air. Begitu juga adanya lubang ventilasi diyakini dapat mempercepat dingin dan efeknya menambah daya rem.

Lalu, selama sil atau selang di sistem pengereman masih rapat, tidak perlu khawatir air akan menerobos masuk. “Dalam kondisi kerja keras, rem kena banjir engga ada masalah, karena sistem pengereman sebenarnya dirancang untuk segala kondisi,” ujar pria berkumis tipis ini meyakinkan.

Kemudian tentang paham bahwa menginjak pedal rem berulang kali alias ‘dikocok’ ketika melintasi banjir, sebenarnya tidak mempengaruhi kinerja rem menjadi lebih pakem secara signifikan. “Yang sewajarnya saja,” senyumnya menambah keterangan bahwa pengaruh banjir ke kinerja pengereman sedikit sekali dan sifatnya hanya berlangsung sesaat, selebihnya fungsi rem akan normal kembali.

Biasanya, kasus seperti ini kerap terjadi pada mobil-mobil yang masih mengandalkan rem model teromol khususnya (Gbr.02). Karena kecenderungan setelah melintasi genangan atau sehabis melibas banjir, air dapat mengendap di permukaan dalam teromol.

Menyebabkan efek rem nyelonong seketika, walaupun hanya berlangsung sesaat. Di teknologi rem cakram, kasus seperti ini jarang ditemui. Sebab bentuk rem cakram itu sendiri yang tidak memungkinkan untuk menyimpan air.

Nah, kalau persepsi piringan rem cakram akan melengkung ketika terkena air saat suhunya panas, “Tidak berpengaruh, disc tetap utuh,” pendapat  Pragito, workshop head KIA Mobil Sunter, Jakut.

Menurut pria humoris ini, piringan cakram sudah dirancang punya kisi-kisi yang berfungsi sebagai rongga yang bertujuan untuk mendinginkan atau menstabilkan suhu perangkat rem. Besarnya disc bergantung dimensi dan bobot mobil yang telah diperhitungkan pabrikan.

“Disarankan tetap melakukan pengecekan kondisi rem, baik mengganti minyak rem secara berkala hingga memperhatikan ketebalan kampas,” wanti Pragito.