|
OTOMOTIFNET - Siapa pun paham, mobil baru maupun second hand tak bisa lepas dari kelistrikan yang sehat. Ibarat darah dalam tubuh manusia, listrik pegang andil penting dalam proses kinerja mesin dan kelengkapan lainnya.
Lengah sedikit saja, bisa membuat mobil kesayangan mogok di jalan. Bahkan menjadikan besutan hangus terbakar akibat short circuit alias korsleting.
Masih hangat di dalam ingatan seperti Toyota Yaris atau BMW seri 3 yang terbakar di jalan tol atau Honda Freed yang mendadak korsleting akibat tetesan air setelah pemasangan kaca film.
Sebaiknya cermati hal-hal sepele yang berkaitan dengan listrik mulai dari kabel, koneksi soket hingga aki sebagai penampung setrum dari alternator.
Meski tak terlihat mata, kelistrikan bisa dibedah bila perlu perbaikan. Listrik aman, tidurpun nyaman.
AKI
Sama seperti baterai ponsel, aki merupakan sumber tenaga listrik sebuah mobil. Menyesuaikan kebutuhan sebuah mobil (alternator) yang dipakai, aki memiliki ukuran. Mulai dari 45 ampere hingga 120 ampere.
Setiap aki memiliki kamar (sekat) berisi lempeng timah dan cairan asam sebagai penghantar. Bila aki sudah drop, kinerja mesin dan perangkat lain ikut menurun. Segera ganti baru dengan biaya Rp 400 ribu hingga Rp 1,5 juta tergantung merek, jenis dan besar ampere.
Aki | Altenator |
ALTERNATOR
Biasa disebut generator. Sebuah mobil dilengkapi pembangkit listrik berarus mulai 45 hingga 120 ampere. Dengan voltase 12 Volt, daya yang dihasilkan bisa menghidupi sistem kelistrikan mobil.
Alternator terdiri dari kumparan berputar dan magnet yang dilengkapi sensor pemutus arus. Lakukan servis berkala setiap 100 ribu kilometer untuk memastikan carbon brass dalam kondisi fit.
“Bila sudah pendek diganti baru,” jelas Supardi dari Angkasa Dinamo di Kebon Jeruk, Jakbar. Biaya penggantian mulai dari Rp 75-200 ribu. Telat merawat, bisa berbuntut penggantian alternator assembly berbiaya mulai dari Rp 750 ribu hingga 2 juta, tergantung jenis dan tipe mobil.
Penulis/Foto: KL:X / KL:X