Ketika Ben Spies menyatakan bakal keluar dari tim Yamaha pertengahan tahun 2012 lalu melalui akun twitter miliknya, banyak orang yang memprediksi bahwa ia menghadapi tekanan besar dari pihak Yamaha. Apalagi rekan setimnya yaitu Jorge Lorenzo mampu tampil apik sepanjang musim 2012 bahkan meraih titel juara dunia.
Ia menceritakan bahwa ia cukup tersinggung dengan perkataan dari salah seorang petinggi di tim Yamaha yang tidak ia sebut namanya.
“Usai menjalani MotoGP Mugello, Italia, tim Yamaha tetap berada di sirkuit tersebut. Tapi saya tidak bisa melakukan apapun, termasuk mengedarai motor, bahkan berpindah karena tragedi keracunan makanan. Kemudian salah seorang manajemen senior di Yamaha menegaskan bahwa mereka memasang investasi besar atas namaku, tidak usah datang ke Laguna Seca (USA), jika tidak fit,” ungkap Spies.
Saran yang diungkapkan salah seorang pemegang jabatan di Yamaha itu, sebenarnya dinilai sebagai penyemangat oleh Spies. Tapi kemudian pejabat Yamaha itu mengatakan lagi bahwa Yamaha sudah kehilangan optimisme pada Spies.
“Ia mengatakan bahwa Yamaha tidak percaya lagi pada saya, nah inilah momen dimana saya mengambil keputusan harus keluar dari tim Yamaha di akhir musim 2012. Ketika ada seseorang yang berbicara seperti itu kepada anda, pastinya akan menghilangkan rasa saling menghargai diantara anda,” ungkapnya.
Beruntung Spies tetap memilih tinggal di MotoGP dan menolak tawaran dari beberapa tim di World Superbike Championship (WSBK). Mengingat ia masih merasa punya skill terbaik dan belum maksimal bersama Yamaha. Hingga akhirnya ia direkrut tim Pramac Ducati yang merupakan tim junior Ducati di MotoGP. (otosport.co.id)
Ia menceritakan bahwa ia cukup tersinggung dengan perkataan dari salah seorang petinggi di tim Yamaha yang tidak ia sebut namanya.
“Usai menjalani MotoGP Mugello, Italia, tim Yamaha tetap berada di sirkuit tersebut. Tapi saya tidak bisa melakukan apapun, termasuk mengedarai motor, bahkan berpindah karena tragedi keracunan makanan. Kemudian salah seorang manajemen senior di Yamaha menegaskan bahwa mereka memasang investasi besar atas namaku, tidak usah datang ke Laguna Seca (USA), jika tidak fit,” ungkap Spies.
Saran yang diungkapkan salah seorang pemegang jabatan di Yamaha itu, sebenarnya dinilai sebagai penyemangat oleh Spies. Tapi kemudian pejabat Yamaha itu mengatakan lagi bahwa Yamaha sudah kehilangan optimisme pada Spies.
“Ia mengatakan bahwa Yamaha tidak percaya lagi pada saya, nah inilah momen dimana saya mengambil keputusan harus keluar dari tim Yamaha di akhir musim 2012. Ketika ada seseorang yang berbicara seperti itu kepada anda, pastinya akan menghilangkan rasa saling menghargai diantara anda,” ungkapnya.
Beruntung Spies tetap memilih tinggal di MotoGP dan menolak tawaran dari beberapa tim di World Superbike Championship (WSBK). Mengingat ia masih merasa punya skill terbaik dan belum maksimal bersama Yamaha. Hingga akhirnya ia direkrut tim Pramac Ducati yang merupakan tim junior Ducati di MotoGP. (otosport.co.id)