“Tadi malam ia mengatakan kepada kami tidak ingin lagi balapan hingga seri terakhir. Ia mengatakan alasannya untuk tidak melanjutkan balapan dan kami anggap ini adalah perilaku yang tidak menyenangkan. Harusnya ia menyelesaikan dulu kontraknya selama semusim kemudian mendiskusikan rencana untuk musim 2013, apakah harus pisah atau tetap bersama,” jelas Jove.
“Tapi ia mengambil keputusan itu tanpa mendiskusikannya terlebih dahulu. Tentunya kami tidak bisa melakukannya hanya dalam 10 atau 12 jam, sebab ini bukan keinginan dari tim. Tim sudah memberikan yang terbaik, namun terkadang harus ada kemenangan maupun kekalahan,” kesalnya.
Aroganitas Vinales dalam mengambil keputusan, diakui sebagai sikap yang sangat tidak terpuji. Ia menilai bahwa sang pembalap runner up GP 125 cc musim 2011 itu harus belajar lebih banyak untuk mengendalikan diri dalam segala kondisi. Sebab tidak semua waktu akan berjalan dengan sempurna.
“Saat mengatakan kepadanya ini bisa didiskusikan, ia malah tidak kembali lagi. Rasanya ini akan membuat pihak sponsor sangat marah, sebab mereka sudah berjasa besar dalam perjalanan karir Vinales,” berang Jove. (otosport.co.id)