Eskalasi ECU Standar Untuk MotoGP, Bakal Berbahaya!

Bagja - Selasa, 2 Oktober 2012 | 13:03 WIB

(Bagja - )


Setiap manufaktur punya idealisme tersendiri dalam mengembangkan teknologi motor yang mereka punyai, termasuk efektifitas dan teknologi ramah lingkungan serta sistem kelistrikan yang lebih canggih.

Di ajang MotoGP semua ini sudah menjadi pokok bahasan yang cukup alot, dimana baru-baru ini Dorna Sports (promotor MotoGP) sepakat menjalin kerjasama dengan Magnetti Marelli sebagai pemasok sistem elektronik standar di MotoGP untuk musim 2014 mendatang.

Tapi menurut sebagian pembalap dan pihak terkait dari tim manufaktur, ini tidak akan mudah. Sebab tiap pabrikan punya cara kerja tersendiri untuk membuat mesin motor, bahkan hingga rangka motor yang mereka kerjakan sendiri. Jika sistem elektronik menggunakan sistem yang berbasis standar, bisa jadi tidak sesuai dengan karakter mesin dan rangka yang dibuat oleh sebuah pabrikan.

“Jika semua orang mendapat sistem elektronik yang sama, mungkin itu akan bagus untuk kompetisi karena tidak akan ada lagi pembalap yang menggunakan sistem terbaik. Tapi kita harus melihat dari sisi safety. Sebab tidak semua motor cocok dengan sistem elektronik standar. Di MotoGP cenderung sistem elektronik memiliki peranan besar untuk mendukung safety,” saran Jorge Lorenzo, pembalap tim Yamaha.

Sistem yang sama memang sudah diterapkan di Formula 1, dimana konfigurasi mesin, sistem elektronik, bodywork system dan lain sebagainya sudah diatur dalam regulasi dan tidak ada yang protes pada sistem tersebut. Namun untuk memberlakukan eskalasi ECU standar untuk MotoGP, bisa jadi sangat berbahaya.

Konfigurasi mesin saja sudah berbeda-beda, apalagi balap motor juga menggunakan bantuan sistem elektronik yang besar terutama saat menikung. Agar tidak kelebihan traksi dan tetap mulus melibas tikungan dengan kencang.

“Sebenarnya ide ini datangnya dari Formula 1, dimana sistem tersebut berlaku dan cukup sukses. Tapi itu kan ajang balap mobil, sementara ini balap motor,” timpal Dani Pedrosa, pembalap tim Repsol Honda.

Keluhan pembalap lain juga senada dengan apa yang diungkapkan oleh Lorenzo dan Pedrosa. Lebih lagi Cal Crutchlow menjelaskan bahwa yang membuat pembalap kencang, bukan hanya karena sistem elektronik, namun juga karena skill. “Jika sistem elektronik diterapkan mungkin pembalap harus menggunakan parasut di wearpack mereka,” jelasnya. (otosport.co.id)