Sistem Aerodinamika di Yamaha M1, Bikin Cepat di Trek Lurus

Bagja - Sabtu, 21 Juli 2012 | 09:15 WIB

(Bagja - )


Tahun 2011 adalah tahun yang sangat dominan bagi tim Repsol Honda. Dimana Casey Stoner, Dani Pedrosa, Andrea Dovizioso dan mendiang Marco Simoncelli yang menggunakan motor spesifikasi pabrikan, mampu meraih hasil terbaiknya. Namun ceritanya berbalik pada tahun 2012, dimana justru para pembalap Yamaha yang tampil sangat dominan.

Beberapa pihak pun mengatakan bahwa Yamaha mampu menemukan cara terbaik untuk membuat mesin motor mereka jadi lebih kompetitif. Sehingga bagian kekuatan Honda di tahun 2011, sekarang juga berhasil dikembangkan oleh Yamaha dengan sangat baik. Tidak heran jika di trek lurus Yamaha sudah mampu melayani performa para pembalap Honda dengan sangat baik.

Namun ternyata bukan hanya peralihan kapasitas mesin dari 800 cc ke 1000 cc yang membuat Yamah atampil lebih bagus, tapi juga karena sistem aerodinamika di motor tersebut. Hal ini diungkapkan langsung oleh Jorge Lorenzo dan diakui oleh Dani Pedrosa.

“Performa mesin sebenarnya sama saja dengan performa pertama sejak kami mengawali sesi tes pra musim 2012 lalu. Perbedaan yang paling signifikan justru terdapat pada sistem aerodinamika di motor. Dimana kami bisa lebih cepat di akhir trek lurus. Apalagi karakter Sirkuit Mugello, memungkinkan kami lebih cepat saat menikung dan tidak terlalu memaksa motor berakselerasi,” ungkap Lorenzo.

Pengakuan yang sama juga diungkapkan oleh Pedrosa, dengan melihat performa Yamaha, Pedrosa mengungkapkan bahwa performanya lebih lamban 4 km per jam di sesi latihan hari Jumat pekan lalu.

“Jika mencermati performa motor Yamaha dari luar, mereka sudah mampu meningkatkan performa motor. Dimana kekuatan seperti itu jadi performa terbaik Honda di musim sebelumnya. Kurang lebihnya, mungkin performa motor kami sudah sama dan salah satu diantara kami mungkin tampil dominan berdasarkan layout sirkuit,” timpal Pedrosa.

Sebagai gambaran selisih performa Yamaha dan Honda di trek lurus, dimana Pedrosa hanya mampu mencetak kecepatan 342,5 km per jam, sementara Lorenzo mampu mencetak kecepatan terbaiknya pada 344,1 km per jam. Bahkan Ben Spies yang berada dalam kondisi yang kurang sehat, mampu mencetak kecepatan terbaik 344,8 km per jam.

Tapi pencapaian top speed yang paling bagus justru diraih oleh Valentino Rossi. Dimana pembalap jawara asal Italia itu mampu mengamankan kecepatan di trek lurus dengan 346,9 km per jam. Sayangnya motor Ducati yang tidak kompetitif di tikungan, membuatnya jadi lebih lambat. (otosport.co.id)