Pasca insiden yang terjadi di MotoGP Belanda (30/6) lalu yang melibatkan Alvaro Bautista dan Jorge Lorenzo di tikungan pertama lap pertama, ada penyesalan yang sangat besar dari kubu Yamaha. Yaitu kerusakan mesin yang baru mereka jajal paling tidak sepanjang 150 km. Mesin tersebut adalah mesin ketiga dan Lorenzo akan menggunakan mesin keempat di MotoGP Jerman.
Jika Lorenzo ingin tetap memperlakukan mesin yang tersisa seperti di seri-seri lalu, maka kemungkinan besar ia akanj menggunakan mesin ketujuh dan start dari jalur pit di akhir musim 2012 mendatang. Ini adalah hitung-hitungan kasarnya saja jika tim Yamaha tidak merumuskan strategi yang lebih tepat untuk meraih hasil bagus.
“Ada masalah besar usai insiden di Assen, sebab mesin yang saya gunakan di sana baru menempuh jarak sekitar 150 km. Sementara rasanya akan sulit mengakhiri musim dengan stok mesin yang kami miliki sekarang. Saya sudah berbicara dengan Ramon Forcada (kepala mekanik Lorenzo) agar kami bisa menggunakan mesin dengan lebih bijak. Seperti mengurangi sesi latihan, meski itu akan jadi sulit,” jelas Lorenzo.
Jalur lain yang bisa ditempuh tim Yamaha adalah mengurangi maksimalisasi putaran mesin. Sehingga penggunaan mesin bisa lebih lama. Tapi Lorenzo merasa ini bukan solusi tepat, mengingat mereka harus tetap bertarung meraih titel juara dunia musim 2012.
“Saya rasa mengurangi RPM di mesin bukan solusi pintar bagi kami. Jadi solusi terbaik sekarang ini adalah mengurangi penggunaan mesin yang tidak perlu. Seperti mengikuti sesi latihan secara penuh, mungkin tidak perlu dilakukan lagi hingga maksimal,” ujarnya.
Solusi lainnya adalah mengganti mesin tanpa harus dikenakan penalti. Tentunya dengan ijin dari rival-rivalnya. Tapi ini akan sulit diterapkan, kalau pun rival-rivalnya mengijinkan, tetap saja akan melanggar peraturan yang ada. Jadi sepertinya solusi pertama adalah jawaban yang paling realistis. (otosport.co.id)
Jika Lorenzo ingin tetap memperlakukan mesin yang tersisa seperti di seri-seri lalu, maka kemungkinan besar ia akanj menggunakan mesin ketujuh dan start dari jalur pit di akhir musim 2012 mendatang. Ini adalah hitung-hitungan kasarnya saja jika tim Yamaha tidak merumuskan strategi yang lebih tepat untuk meraih hasil bagus.
“Ada masalah besar usai insiden di Assen, sebab mesin yang saya gunakan di sana baru menempuh jarak sekitar 150 km. Sementara rasanya akan sulit mengakhiri musim dengan stok mesin yang kami miliki sekarang. Saya sudah berbicara dengan Ramon Forcada (kepala mekanik Lorenzo) agar kami bisa menggunakan mesin dengan lebih bijak. Seperti mengurangi sesi latihan, meski itu akan jadi sulit,” jelas Lorenzo.
Jalur lain yang bisa ditempuh tim Yamaha adalah mengurangi maksimalisasi putaran mesin. Sehingga penggunaan mesin bisa lebih lama. Tapi Lorenzo merasa ini bukan solusi tepat, mengingat mereka harus tetap bertarung meraih titel juara dunia musim 2012.
“Saya rasa mengurangi RPM di mesin bukan solusi pintar bagi kami. Jadi solusi terbaik sekarang ini adalah mengurangi penggunaan mesin yang tidak perlu. Seperti mengikuti sesi latihan secara penuh, mungkin tidak perlu dilakukan lagi hingga maksimal,” ujarnya.
Solusi lainnya adalah mengganti mesin tanpa harus dikenakan penalti. Tentunya dengan ijin dari rival-rivalnya. Tapi ini akan sulit diterapkan, kalau pun rival-rivalnya mengijinkan, tetap saja akan melanggar peraturan yang ada. Jadi sepertinya solusi pertama adalah jawaban yang paling realistis. (otosport.co.id)