Silverstone pun langsung mengubah tampang (layout) dan mampu selesai dalam waktu yang cepat. Sementara Donington Park yang diplot untuk menggantikan Silverstone terkendala dana pengembangan sirkuit, sehingga F1 pun dikembalikan ke sirkuit Silverstone.
Tidak ingin kehilangan momentum ini lagi, pengelola sirkuit Silverstone pun ingin mengembangkan beberapa fasilitas. Diantara fasilitas yang ingin dibangun adalah fasilitas business park, technology park, kampus untuk sekolah balap, tiga unit hotel, fasilitas penonton (pusat selamat datang dan museum motorsport), sirkuit gokart dan panggung luar.
“Penekanan utama yang ingin kami tegaskan disini bahw sirkuit Silverstone mempunyai sejarah yang cukup kental di ajang balap sejak tahun 1960. Dengan demikian, sirkuit Silverstone akan tetap menjadi acuan sirkuit terbaik pusat olahraga, tujuan wisata, pendidikan, teknologi dan menjadi tujuan paling diidamkan untuk menonton ajang balap,” jelas Richard Phillips, managing director sirkuit Silverstone.
Sirkuit Silverstone sendiri mempunyai luas areal 760 hektar. Jika pengelola mampu memaksimalkan areal yang cukup besar ini, bukan tidak mungkin Silverstone bukan hanya jadi tujuan balap saja, namun ke depannya jadi pusat bisnis dan pariwisata terbesar di Inggris. (otosport.co.id)