Parr Ingin Ecclestone Buka Diri ke Social Media

billy - Jumat, 15 Juli 2011 | 18:17 WIB

(billy - )


Saat ini ketenaran social media seperti Facebook, Twitter, hingga Youtube memang masih menempati possi tertinggi update informasi bagi semua orang. Namun ajang Formula 1 sepertinya tidak begitu terbuka dengan perubahan yang ada. Bahkan Bernie Ecclestone, CEO Formula One Management (FOM) menutup rapat kanal informasi visual dari F1 kecuali di situs resmi Formula 1 sendiri.

Namun untuk urusan video singkat untuk bahan diskusi ke social media seperti Facebook, Twitter dan Youtube, Ecclestone sangat protektif. Kalaupun ada rekaman kegiatan sebuah tim di paddock yang menyebar ke media, semisal Youtube maka media itu akan diperintahkan untuk menurunkan konten yang berkaitan dengan kegiatan tersebut.

Belakangan Adam Parr selaku bos tim Williams, menjelaskan bahwa ia tidak sepakat dengan Ecclestone. Parr menganggap bahwa Formula 1 adalah ajang olahraga yang maha dahsyat dengan penerapan teknologi, cara kerja kru tim, hingga kegiatan yang mereka lakukan di paddock itu adalah hal yang luar biasa.

“Jika orang menonton F1 dibandingkan dengan menonton tennis, golf atau olahraga apapun itu, tidak akan pernah sebanding dengan F1. Apa yang kami lakukan khususnya masalah pemindahan logistik adalah hal luar biasa. Bagaimana promotor membuat event ini, kualitas event, destinasi, standar pengoperasian, serta orang-orang yang bekerja di dalamnya adalah hal yang sangat spektakuler,” ulas Parr.

“Belum lagi bagaimana mengemas acara F1 ini jadi sebagai tontonan balap yang menarik di media TV. Bagaimana perkembangannya dalam dekade ini, antusias penonton dan lain sebagainya adalah hal yang paling sulit dipercaya. Harusnya media social media, internet dan bahkan TV berbayar tidak hanya menayangkan konten balapan saja. Namun seharusnya ada interaksi didalamnya,” lanjut Parr.

Parr memberikan contoh yang sangat nyata, yaitu Rubens Barrichello yang sekarang memiliki jutaan follower di akun twitter miliknya. Bayangkan saat jutaan orang yang jadi follower itu membaca informasi tentang Renault yang akan jadi pemasok mesin di Williams, semuanya mencoba untuk berkomunikasi. “Kondisi ini turut mengangkat brand Renault secara tidak langsung, bahwa Renault memiliki mesin yang bagus, mereka punya kualitas. Ini adalah bentuk promo gratis tanpa disadari orang Renault sendiri,” urai Parr.

Namun Ecclestone berdalih bahwa hak siar informasi seputar F1 sudah jadi hak siar TV yang bekerja sama dengan mereka untuk membeli konten. Dengan ini saja Ecclestone sudah kerepotan mengurusnya apalagi untuk menyebar hingga ke media social yang penyebarannya sudah tidak dapat dikontrol. Hmm, sepertinya Ecclestone masih menggunakan sistem komunikasi 1 arah. Well…! (otosport.co.id)