Kalau dipikir sepintas, sepertinya memang akan membuat para pembalap akan kerepotan untuk proses aktivasi peranti tersebut. Kendati hanya tinggal menekan tombol DRS saja, namun itu tidak semudah yang dibayangkan. Apalagi pengemudi juga dalam waktu yang bersamaan harus memperhatikan trek di depannya yang cenderung membelok ke kanan.
Bukan hanya itu faktor yang ditakutkan oleh FIA. Proses evakuasi pembalap jika mengalami insiden di dalam terowongan jadi akan lebih lambat, karena akses marshall, tim medis hingga alat berat untuk mengangkat mobil yang mengalami insiden cukup jauh.
Namun di bagian sirkuit lainnya seperti di zona garis start dan finish, Charlie Whiting selaku direktur race sekaligus perwakilan dari FIA menjelaskan bahwa DRS tetap bisa digunakan oleh para pembalap. Tapi belum ada keterangan secara spesifik tentang penggunaan DRS saat balapan berlangsung. Kita tunggu saja nanti. (otosport.co.id)