Quick Win Ala Astra Honda Motor

billy - Minggu, 13 Maret 2011 | 18:00 WIB

(billy - )



Setelah
mengambil ancang-ancang sejak tahun lalu, PT Astra Honda Motor (AHM) siap lepas landas di balap nasional pada musim 2011 ini. Tujuannya pasti untuk merangsang kemenangan di ajang balap nasional lebih cepat (quick win). Sejumlah langkah telah disiapkan secara terstruktur, mulai dari mendatangkan trio pembalap Repsol Honda sebagai motivator, membangun mesin khusus di Jepang hingga merekrut pembalap-pembalap berpengalaman.

Irwan Ardiansyah diharap bisa memperlancar transfer ilmu


AHM lebih suka menyebut sebagai pengembangan hardware untuk teknis motor dan software buat skill pembalap dan mekaniknya. Untuk urusan 2 hal tersebut, HRC (Honda Racing Corporation) Jepang, sebuah divisi khusus untuk menangani riset & pengembangan motor balap beserta suku cadangnya dilibatkan secara total.
 

Mesin Honda Blade bikinan HRC secepatnya dipakai buat balap


"Setahun kemarin, AHM bersama dengan HRC mempersiapkan segala hal yang sekiranya bisa mendukung rencana penerapan hardware dan software di balapan yang akan diikuti oleh tim balap Honda di Tanah Air," terang Anggono Iriawan, manager safety riding & motorsports department AHM.

Bagaimana hasil dari persiapan tersebut? Tentu itu yang banyak ditunggu-tunggu. Kabarnya HRC sudah siap dengan mesin dan rangka baru untuk motor bebek yang seluruhnya dikembangkan dan dibuat di HRC Jepang. Meski basisnya mesin produksi massal, namun komponen dan material dibuat ulang agar mampu menghasilkan tenaga lebih besar sekaligus tahan digeber lebih dari 1 kali balapan.

Bisa jadi inilah proyek bebek balap pertama buat HRC yang selama ini hanya berkonsentrasi di motor-motor sport berkapasitas besar hingga MotoGP.

Yusuke Hori (kiri). Trio pembalap Repsol honda sebagai penyemangat pembalap nasional


Yusuke Hori, presdir AHM, tak menampik kabar yang katanya masih rahasia tersebut. "Memang mesin motor bebek Honda yang disiapkan oleh HRC untuk balap di Indonesia sudah jadi dan akan segera dipakai oleh tim-tim balap," ucap Hori yang juga mantan pembalap Suzuka Racing di Jepang. Ssst, gosipnya sih mesin gelondongan dari HRC akan dipakai mulai seri ke-2 Indoprix Mei mendatang.

Lebih lanjut Hori bilang, pengembangan yang benar-benar baru adalah di bagian mesin. Sementara rangka dengan melakukan pengembangan dari basis sasis motor bebek Honda yang akan dipakai balap (Blade).

HRC dan AHM juga akan mensosialisasikan pengembangan teknis motor yang dilakukan itu, terutama ke 8 tim balap yang disupportnya tahun ini. Jumlah tim tersebut 2 kali lebih banyak dari tahun lalu yang hanya 4 tim.

Menariknya dari 13 pembalap Honda di Indoprix, ada 2 muka anyar yang mewakili 2 generasi berbeda. Dia adalah Irwan Ardiansyah yang merupakan pembalap berpengalaman dengan segudang prestasi dan H. Yudhistira, pembalap muda yang pernah meraih podium 1 Indoprix 110 cc pada 2009 lalu.

"Sebagai pemain baru di balap nasional dan dengan target menjadi yang terbaik, tentu Honda butuh skuad pembalap yang bisa diajak mewujudkan target tersebut. Itu jadi alasan soal pemilihan skuad pembalap di tim Honda," jelas Anggono.

Masih kata Anggono, memang lebih bagus target juara Indoprix bisa diraih oleh pembalap hasil godokan Honda Racing Academy. Namun itu tentunya enggak bisa didapat dalam waktu dekat ini. "Agar bisa quick win, maka jajaran pembalapnya mesti diisi oleh yang berpengalaman dan bertalenta," lanjutnya.

Selain agar bisa quick win, penggabungan pembalap 2 generasi tersebut juga diharapkan bisa memperlancar transfer informasi yang diperlukan oleh pembalap, mekanik dan pihak pabrikan.

Bahkan guna mempercepat proses transfer ilmu antar-sesama tim Honda dan pabrikan, AHM juga akan mengkoordinir latihan gabungan buat semua pembalapnya setiap kali jelang seri Indoprix. (otosport.co.id)