Mengintip Kekuatan Honda Di Balap Motor 2010

Editor - Senin, 1 Maret 2010 | 07:29 WIB

(Editor - )

OTOMOTIFNET - Buat pertama kali Indoprix dan Motorprix 2010 bakal diramaikan tim pabrikan Honda bentukan ATPM-nya, PT Astra Honda Motor (AHM). Bukan dengan membentuk tim baru, melainkan mensupport beberapa tim pilihan dengan sejumlah kriteria khusus.

Siapa saja tim-tim tersebut dan bagaimana peta kekuatan mereka? Bagaimana dengan tim Honda yang tak terpilih?

TUJUH TIM

Dengan berbagai pertimbangan, tidak semua tim pakai motor Honda disupport oleh AHM. Karena hingga saat ini, tim-tim mana saja yang jadi rekanan pabrikan pun belum mau diungkap oleh AHM. Namun dari fakta di lapangan dijumpai tujuh tim yang bakal jadi tim pabrikan.

Ketujuh tim tersebut yakni Dam Adira Motor, Jabar dengan pembalap Bima Octavianus dan Ivan Atmaja, Dunia Motor, Jakarta (Bima Aditya & Yohanes Rio P.), Stebo Racing, Jakarta (Dellu Agung & Agus Bledug), Bintang Racing Team, Jabar (Rey Ratukore), Honda Banten (M. Nurgianto & Owie Nurhuda), Tunas Jaya, Yogyakarta (Dedi Permadi) dan Aries Putra, Kediri (Wahyu Widodo & M. Meilan).

Mereka ini merupakan tim milik dealer Honda yang sudah lebih dulu terjun di berbagai kejuaraan, kecuali Stebo Racing yang bukan dealer.

Strategi buat ke-7 tim pabrikan Honda itu juga telah disiapkan. Menurut info yang didapat, akan ada 4 tim (Bintang Racing Team, Honda Banten, Tunas Jaya dan Aries Putra) yang difokuskan di Indoprix. Sedangkan 3 tim lagi konsentrasi di Motoprix region II Jawa (Dam Adira Motor, Dunia Motor dan Stebo Racing).

Dalam waktu dekat jelang seri 1 Motoprix region II di Kemayoran, Jakpus (28/2) mendatang, AHM kabarnya akan mengumpulkan seluruh tim yang disupportnya untuk mengatur strategi menghadapi Yamaha dan Suzuki.

Anggono Iriawan sendiri belum mau berkomentar soal strategi dan tim-tim yang disupport ini. “Saya masih belum bisa ngomong. Karena belum ada tanda tangan, jadi belum ada legalitasnya, nanti kalau udah, kita kasih tahu,” ucap manajer motorsport AHM itu singkat.

Menariknya, di luar support pabrikan terhadap 7 tim tadi, ada dua tim profesional yang terjun memakai Honda tahun ini. Yakni Honda Denso Castrol NHK Jayadi Racing Team milik Ahmad Jayadi dan MS Racing Team bentukan promotor balap Faryd Sungkar. Keduanya murni berdiri sendiri tanpa support AHM.

Kebijakan AHM hanya mensuppport ke tujuh tim itu memang menyisakan rasa iri buat yang lain. Tak hanya tim non-dealer, namun juga tim-tim dealer Honda yang tidak terpilih. Meski menyisakan sejumlah tanda tanya seputar kriteria agar bisa terpilih, namun AHM agaknya sudah punya sistem penyaringan tersendiri.

Kabarnya tim dilihat komitmen dan konsistensinya terhadap prestasi dan merek Honda sejak dulu hingga ke masa yang akan datang.

Apapun kriteria pemilihannya, langkah pabrikan Honda mensupport ke Motoprix dan Indoprix tahun ini merupakan lompatan besar ke arah yang lebih baik. Apalagi kabarnya nilai rupiah yang digelontorkan ke tim-tim cukup besar. Disebut-sebut sampai Rp 400 juta per tim. Wuiih...

Namun jumlah tersebut dibantah salah satu (calon) tim pabrikan Honda. “Saya enggak tahu tim yang lain, tapi kalau saya enggak sebesar itu (Rp 400 juta). Nilainya mungkin enggak etis disebutkan. Yang pasti jumlahnya belum bisa menutupi keseluruhan bia­ya tim. Tapi kondisi ini sudah sangat lebih baik daripada tahun lalu yang enggak ada sama sekali,” aku Jimmy S. Winata, bos tim Dunia Motor.

Soal keanekaragaman nilai kontrak ini juga diakui oleh Rawal Timur Lasut, pemilik tim Dam Adira Motor (DAM). Hanya saja menurutnya itu wajar terjadi dalam perjanjian kontrak antartim dan pabrikan. “Kan mereka (AHM) melihat prestasi dan kekuatan tim juga. Saya sendiri enggak tahu bedanya berapa-berapa, tapi itu biasalah,” ujarnya.

Toh, rasa kecewa tim yang tak terpilih tak dapat disembunyikan. Jika MS Racing langsung mengibarkan bendera perang dengan tim pabrikan Honda (baca hal. 37), Ahmad Jayadi lebih moderat. Soal dana, walaupun perlu, ia mengaku lebih memikirkan kemajuan timnya mengingat ia juga orang baru di Honda.

“Support teknik itu nilainya lebih tinggi buat gue, karena itu kan didapat dari waktu yang enggak sebentar, orang melihatnya kadang salah,” ulas Jayadi.

Terlepas dari konflik internal sesama pemakai Honda, kekuatan baru Honda wajib diwaspadai Yamaha dan Suzuki. Apalagi pucuk pimpinan AHM, Miki Yamamoto sudah menginstruksikan seluruh vendor komponen Honda untuk mendevelop racing parts yang kompetitif untuk motor-motor Honda.

Presdir AHM itu menyadari bahwa basis motor balap di Indonesia adalah motor harian, sehingga butuh parts spesial ketika dipakai balapan.

Penulis/Foto: Bim, Iday / Bimo, Ipin