|
OTOMOTIFNET - Di ajang balapan motor besar kelas dunia seperti MotoGP dan WSBK, penggunaan perangkat telemetry dan sejenisnya untuk melihat performa motor berikut teknis, buka tutup gas, performa ban, kemiringan motor, dan lain sebagainya, memang sangat penting. Namun ada hal yang tidak kalah pentingnya bagi seorang pembalap, yaitu memahami filosofi dasar motor dan kecepatan itu sendiri.
Hal inilah yang menjadikan Noboru Ueda pantas diangkat sebagai salah satu instruktur terbaik yang dimiliki oleh Honda Racing School di Jepang. Mantan juara seri GP 125cc tahun 2001 di GP Italia tersebut pun, terpilih menjadi utusan Honda Jepang ke Indonesia untuk mentransfer ilmu yang dimilikinya kepada pembalap pemula yang ikut Honda Racing School (HRS), yang baru saja dibuka tahun 2010 ini.
Kendati sudah pensiun dari dunia balap, namun pembalap yang akrab di sapa dengan Nobby San itu tidak pernah pensiun dalam arti yang sebenarnya. Karena ia masih rutin mentransfer ilmu dan filosofi balap yang selalu dipegangnya hingga saat ini.
“Memahami filosofi motor dan balapan adalah adalah suatu hal yang harus dimiliki oleh seorang pembalap. Karena jika anda bermain insting saja, akan membuat anda sulit memahami cara kerja secara mekanis motor tersebut,” ungkap Nobby San dengan dialek Jepang yang cukup kental.
Nobby sedang mengajarkan pengenalan bagian-bagian pada motor (kiri), membimbing langsung di sirkuit dengan cara memberikan contoh (kanan) |
Nobby juga menegaskan, bahwa motor yang digunakan dalam balapan, sudah mempunyai karakter tersendiri yang perlu dipahami. Nah lebih dalam mengenai itu, motor juga sudah memiliki alur gerak tersendiri yang signifikan akan selalu terjadi.
Misalnya saat menikung ala pembalap MotoGP, pembalap tidak perlu membelokkan setang dengan kekuatan. Karena motor itu sendiri yang akan mengarahkan setangnya ke jalur yang dikehendaki. Pembalap tinggal melakukan kontrol saja pada bagian bukaan gas, agar beban motor tidak terpusat ke ban depan.
“Filosofi seperti ini kelihatannya memang agak sepele, tapi perlu dipahami, bahwa menjaga agar beban motor tidak terpusat di bagian depan, sangat penting agar pembalap bisa lebih rileks saat balapan berlangsung,” imbuh Nobby San kemudian.
Untuk sementara Nobby akan tetap menjadi instruktur untuk Honda Racing School di Indonesia, karena masih banyak ilmu yang perlu diketahui oleh para pembalap muda. Dan HRS masih akan menggunakan tenaga Nobby untuk dua seri tersisa tahun ini.
Penulis/Foto : Uda