Sukabumi – Meski menguasai pasar big bus di Indonesia, namun sebagai armada Trans Jakarta merek Hino tampaknya masih kurang bertaji ketimbang bus dari Cina dan Korea yang menjamur.
“Kami sudah memiliki varian CNG dan saat ini sedang masuk tahap tender untuk peremajaan 300 unit bus Trans Jakarta. Saat ini Pemerintah DKI Jakarta memang sedang merencanakan untuk mengadakan peremajaan transportasi umum untuk mempersiapkan peraturan pembatasan kendaraan lewat plat nomor ganjil-genap,” ungkap Catur S dari Product & Planning Division PT Hino Motors Sales Indonesia.
Sebelumnya, merek Hino sudah dipakai pada beberapa rute Trans Jakarta. Seperti koridor 1, serta operator busway Lorena dan Primajasa. Namun dengan masuknya bus CNG dari Hyundai dan Daewoo, serta serbuan bus gandeng dari Cina membuat Hino kalah bersaing.
Yang menjadi andalan Hino di kelas bus CNG adalah tipe RK1JSNL dengan kawalan sembilan unit tabung gas dengan total volume 720 liter. Mesinnya, 8.0 liter enam silinder segaris yang bertenaga 260 ps. (mobil.otomotifnet.com)
“Kami sudah memiliki varian CNG dan saat ini sedang masuk tahap tender untuk peremajaan 300 unit bus Trans Jakarta. Saat ini Pemerintah DKI Jakarta memang sedang merencanakan untuk mengadakan peremajaan transportasi umum untuk mempersiapkan peraturan pembatasan kendaraan lewat plat nomor ganjil-genap,” ungkap Catur S dari Product & Planning Division PT Hino Motors Sales Indonesia.
Sebelumnya, merek Hino sudah dipakai pada beberapa rute Trans Jakarta. Seperti koridor 1, serta operator busway Lorena dan Primajasa. Namun dengan masuknya bus CNG dari Hyundai dan Daewoo, serta serbuan bus gandeng dari Cina membuat Hino kalah bersaing.
Yang menjadi andalan Hino di kelas bus CNG adalah tipe RK1JSNL dengan kawalan sembilan unit tabung gas dengan total volume 720 liter. Mesinnya, 8.0 liter enam silinder segaris yang bertenaga 260 ps. (mobil.otomotifnet.com)