Semarang – Selain adu irit, keseruan dalam perjalanan Jakarta-Bali di ajang E-Halt Challenge pada 4-8 Februari yang menyelesaikan etape pertama di Semarang juga patut disimak. Pasalnya, jalur yang dilintasi cukup memiliki kondisi beragam.
Tepat pada pukul 07.45 WIB dengan kondisi lalu lintas yang cukup padat di kawasan Gatot Soebroto, tim Jambal Roti menjadi tim pertama yang berangkat meninggalkan titik start menuju tol Cikarang.
Kondisi akses pintu tol Cikarang sebagai gerbang awal memulai perjalanan menuju tol Cikampek dirasakan cukup lancar dan baru dirasakan sedikit padat memasuki KM 13. Volume kendaraan yang umumnya dipadati bus antar kota dan truk, serta kondisi jalan yang berlubang, menjadi tantangan pertama ketujuh tim ketika mulai memasuki kawasan Cikampek menuju tol Palimanan.
Tepat pada pukul 13.00 WIB, tim Garang Asem (Toni dan Anindyo Pradhono) tiba di check point pertama di Brebes untuk beristirahat dan makan siang setelah menempuh jarak sejauh 293 km dengan total perjalanan kurang lebih 5,5 jam, dimana kecepatan rata-rata masing-masing kendaraan adalah 60-62 km/jam.
Tim kedua yang tiba adalah Tim Terong Balado (Aries Aditya Putra dan Danang Priyamboro), yang disusul oleh Tim Cabe Rawit (Bagja Pratama dan Wahyu Lazuardi), Tim Sambal Terasi (Yogi Pasha dan Brian Gomgom), Tim Rujak Cingur (Andy Tinggogoy dan Donny Aprilianando), Tim Tempe Bacem (A.Ridha dan Aditya Maulana) dan tim terakhir yaitu tim Jambal Roti (Rosyid dan Billy Riestianto).
“Hari ini kami menempuh rute Cirebon, Brebes, Tegal, dan Pekalongan sampai akhirnya memasuki kota Semarang tepat pada pukul 19.00 WIB dengan total perjalanan dari Jakarta hingga Semarang sepanjang kurang lebih 470 km. Puji syukur, tur hari pertama ini dapat diselesaikan dengan selamat tanpa kendala yang berarti.”, tutur Astrid.
Tim nomor 7 yang mengendarai Mazda CX-5 dengan julukan “Sambal Terasi” berhasil menjadi peserta dengan kilometer terjauh di etape pertama hari ini yaitu mencapai 474,6 km dengan average fuel consumption 4,8 liter per 100 km.
“Hal ini dimungkinkan karena teknologi Skyactiv yang mengombinasikan mesin SKYACTIV-G, transmisi SKYACTIV-Drive, SKYACTIV-Body, serta SKYACTIV-Chassis.”, jelas Astrid.
Dirinya juga menekankan, konsep berkendara Eco-Drive tidak bisa semata-mata diraih karena gaya berkendara sang pengemudi saja tetapi harus didukung oleh teknologi yang memungkinkan kendaraan tersebut menjadi hemat bahan bakar dan hemat lingkungan.
E-Halt Challenge with All New Mazda CX-5 mulai 4-8 Februari 2013 persembahan Mazda Motor Indonesia, merupakan fase pertama dari tiga fase kampanye SKYACTIV Technology Unleash & Believe yang akan mengupas tuntas teknologi terdepan SKYACTIV Mazda dalam mewujudkan sebuah kendaraan dengan performa tinggi yang ramah lingkungan.
Esensi dari perjalanan dan kompetisi ini adalah bukan siapa yang terbaik dan siapa yang terakhir. Tetapi membuktikan bagaimana SKYACTIV Technology dapat mendukung para pengemudinya dalam mengemudi kendaraan dengan efisien, eco-friendly, aman, serta tetap dapat merasakan kenyamanan saat berkendara, sesuai semangat Zoom-Zoom Mazda. (mobil.otomotifnet.com)
Tepat pada pukul 07.45 WIB dengan kondisi lalu lintas yang cukup padat di kawasan Gatot Soebroto, tim Jambal Roti menjadi tim pertama yang berangkat meninggalkan titik start menuju tol Cikarang.
Kondisi akses pintu tol Cikarang sebagai gerbang awal memulai perjalanan menuju tol Cikampek dirasakan cukup lancar dan baru dirasakan sedikit padat memasuki KM 13. Volume kendaraan yang umumnya dipadati bus antar kota dan truk, serta kondisi jalan yang berlubang, menjadi tantangan pertama ketujuh tim ketika mulai memasuki kawasan Cikampek menuju tol Palimanan.
Tepat pada pukul 13.00 WIB, tim Garang Asem (Toni dan Anindyo Pradhono) tiba di check point pertama di Brebes untuk beristirahat dan makan siang setelah menempuh jarak sejauh 293 km dengan total perjalanan kurang lebih 5,5 jam, dimana kecepatan rata-rata masing-masing kendaraan adalah 60-62 km/jam.
Tim kedua yang tiba adalah Tim Terong Balado (Aries Aditya Putra dan Danang Priyamboro), yang disusul oleh Tim Cabe Rawit (Bagja Pratama dan Wahyu Lazuardi), Tim Sambal Terasi (Yogi Pasha dan Brian Gomgom), Tim Rujak Cingur (Andy Tinggogoy dan Donny Aprilianando), Tim Tempe Bacem (A.Ridha dan Aditya Maulana) dan tim terakhir yaitu tim Jambal Roti (Rosyid dan Billy Riestianto).
“Hari ini kami menempuh rute Cirebon, Brebes, Tegal, dan Pekalongan sampai akhirnya memasuki kota Semarang tepat pada pukul 19.00 WIB dengan total perjalanan dari Jakarta hingga Semarang sepanjang kurang lebih 470 km. Puji syukur, tur hari pertama ini dapat diselesaikan dengan selamat tanpa kendala yang berarti.”, tutur Astrid.
Tim nomor 7 yang mengendarai Mazda CX-5 dengan julukan “Sambal Terasi” berhasil menjadi peserta dengan kilometer terjauh di etape pertama hari ini yaitu mencapai 474,6 km dengan average fuel consumption 4,8 liter per 100 km.
“Hal ini dimungkinkan karena teknologi Skyactiv yang mengombinasikan mesin SKYACTIV-G, transmisi SKYACTIV-Drive, SKYACTIV-Body, serta SKYACTIV-Chassis.”, jelas Astrid.
Dirinya juga menekankan, konsep berkendara Eco-Drive tidak bisa semata-mata diraih karena gaya berkendara sang pengemudi saja tetapi harus didukung oleh teknologi yang memungkinkan kendaraan tersebut menjadi hemat bahan bakar dan hemat lingkungan.
E-Halt Challenge with All New Mazda CX-5 mulai 4-8 Februari 2013 persembahan Mazda Motor Indonesia, merupakan fase pertama dari tiga fase kampanye SKYACTIV Technology Unleash & Believe yang akan mengupas tuntas teknologi terdepan SKYACTIV Mazda dalam mewujudkan sebuah kendaraan dengan performa tinggi yang ramah lingkungan.
Esensi dari perjalanan dan kompetisi ini adalah bukan siapa yang terbaik dan siapa yang terakhir. Tetapi membuktikan bagaimana SKYACTIV Technology dapat mendukung para pengemudinya dalam mengemudi kendaraan dengan efisien, eco-friendly, aman, serta tetap dapat merasakan kenyamanan saat berkendara, sesuai semangat Zoom-Zoom Mazda. (mobil.otomotifnet.com)