Jakarta – Di balik hadirnya MPV medium Toyota NAV1 di Tanah Air, terdapat cerita unik mengenai keinginan PT Toyota Astra Motor (TAM) untuk merilis MPV Kijang versi sliding door.
Sayangnya, keinginan tersebut harus kandas dan akhirnya NAV1 yang terpilih mengisi pasar.
“Tadinya kita meminta Kijang dibuatkan versi sliding door ke prinsipal. Tapi nggak bisa, karena ribet dan harus mengganti frame secara keseluruhan."
"Selain itu, aplikasi sliding door juga nggak bisa di mobil berbodi gembung, harus yang lurus bodinya."
"Karena sulit, jadinya kita ambil mobil ini,” ungkap Presiden Direktur Toyota Astra Motor, Johnny Darmawan pada Selasa (11/12).
Lalu saat dikonfirmasi mengenai pilihan yang jatuh pada NAV1 yang notabene berbasis Toyota Noah, Johnny menyatakan jika NAV1 bisa memenuhi kebutuhan konsumen yang mau MPV premium, tapi dengan harga yang terjangkau.
Seperti diketahui, NAV1 dipasarkan sebagai model penengah antara Alphard dan Innova ini tersedia dalam dua pilihan yakni tipe G yang dibanderol Rp 378 juta, dan tipe V dibanderol Rp 398 juta.
Lalu saat dikonfirmasi mengenai pilihan yang jatuh pada NAV1 yang notabene berbasis Toyota Noah, Johnny menyatakan jika NAV1 bisa memenuhi kebutuhan konsumen yang mau MPV premium, tapi dengan harga yang terjangkau.
Seperti diketahui, NAV1 dipasarkan sebagai model penengah antara Alphard dan Innova ini tersedia dalam dua pilihan yakni tipe G yang dibanderol Rp 378 juta, dan tipe V dibanderol Rp 398 juta.
Di pasar otomotif Indonesia, NAV1 akan berhadapan dengan Nissan Serena dan Mazda Biante.
Mesinnya menganut model 2.0 liter dengan Valvematic Technology.
Mesinnya menganut model 2.0 liter dengan Valvematic Technology.
Toyota mengklaim jika Valvematic Technology pada NAV1 membuatnya menjadi model Toyota pertama di Indonesia yang mengadopsi kecanggihan sistem yang mengatur waktu maupun ukuran buka katup masuk dan katup buang tersebut. (mobil.otomotifnet.com)