“Dengan adanya Agya dan Ayla nggak akan berpengaruh pada Brio, karena terlalu jauh secara harga. Kedua mobil itu mainnya di segmen harga segitu (Rp 100 juta). Jadi bukan lawan Brio. Mereka akan create segmen baru,” jelas Jonfis Fandy, Direktur Marketing and After Sales Servis PT HPM.
Dirinya menambahkan jika Brio memiliki kelas yang berbeda, terutama dari mesin dan fitur yang lebih unggul. “Kami tidak hanya menyediakan mobil biasa. Kalau mau murah banyak, tapi yang terbaik ya Brio,” bangga Jonfis.
Optimisme tersebut juga terpancar dari jumlah penjualan Brio pada bulan September yang mencapai sekitar 2000 unit.
Brio sendiri merupakan citycar global dan dijual di beberapa negara. Dan khusus Indonesia, Brio yang hadir merupakan spesifikasi pertama di dunia. Dengan mengadopsi mesin 1.300 cc i-VTEC Drive by Wire bertenaga 100 ps. Untuk sistem pengereman sudah menggunakan ABS & EBD. Dan fitur keamanan sudah dilengkapi dengan Dual SRS Air Bag (type E) , GCON & ACE.
Citycar lima pintu ini dilepas dengan tiga varian. Yakni S M/T dengan harga Rp 149 juta sedangkan varian bertransmisi otomatisnya dilepas Rp 159 juta. Sementara model tertinggi, yakni Brio E dijual masing-masing Rp 160 juta pada versi manual dan otomatis Rp 170 juta. (mobil.otomotifnet.com)