Namun ternyata masih sangat simpang siur, sebab manufaktur masih cenderung mengarah pada sisi kompetisi yang ujung-ujungnya menelan biaya yang banyak. Di sisi lain ada positifnya, namun juga bertentangan dengan impian untuk memiliki motor prototipe yang terjangkau.
Beberapa keinginan manufaktur yang dipastikan bakal jadi pokok pembahasan di Jerez, Spanyol bertepatan dengan sesi tes resmi pra musim MotoGP 2012 yang terakhir (23-25/3) mendatang diantaranya adalah :
1. Tidak ada redesain yang radikal.
Tidak ada redesain yang radikal mungkin dimaksudkan seperti penggantian kapasitas mesin dari 800 cc jadi 1000 cc layaknya dari musim 2011 ke musim 2012. Sebab hal ini dinilai bakal menelan biaya yang banyak.
“Jika kita mengganti regulasi secara menyeluruh, maka kami harus membuat mesin baru. Artinya itu akan menelan biaya yang banyak,” ketus Shuhei Nakamoto, Vice President Honda Racing Corporation (HRC).
2. Tidak ada pembekuan pengembangan
Hal kedua yang bakal jadi pembahasan seru adalah jangan pernah ada pembekuan pengembangan karena kesulitan perekonomian dunia. Alasannya adalah MotoGP adalah ajang balap motor yang menadu teknologi-teknologi terbaru.
“Pengurangan penggunaan dana di MotoGP adalah hal yang harus dilakukan. Tapi jika ada pembekuan pengembangan, seperti yang terdapat di F1, dimana anda akan menggunakan spek mesin yang sama selama 3 tahun kedepan, maka Yamaha tidak akan tertarik lagi. Sebab tujuan kami balapan adalah memperkenalkan teknologi baru, dan mengaplikasikannya di motor produksi massal. Jadi balap adalah laboratorium pengembangan teknologi produk massal kami,” ujar Masahiko Nakajima, General Manager Motorsport Yamaha.
Sementara bagi Nakamoto, yang cukup keras mengatakan tentang motor CRT (Claiming Rule Team), bahwa Honda tidak akan ambil bagian jika MotoGP di masa mendatang hanya menurunkan motor CRT saja.
3. Tidak ada pembatasan ECU dan RPM
Pembatasan ECU (Engine Control Unit) dan RPM (Rotation Per Minute) pada mesin, adalah hal yang paling banyak diperdebatkan sejak bulan Desember 2011 lalu. Tapi sepertinya ambisi Dorna (Carmelo Ezpeleta) untuk mengusulkan agar hal ini diterapkan di MotoGP cukup besar. Tujuannya untuk mengurangi selisih besar antara motor prototipe dengan motor CRT.
Meski demikian tim-tim juga tidak akan sepakat. Mereka tahu bahwa pengembangan sistem ECU tak terbatas dan RPM yang lebih tinggi, dipastikan bakal menggunakan biaya yang lebih banyak ketimbang ada pembatasan. Hal ini bahkan tidak bisa dijawab oleh manufaktur. Meski Filippo Preziosi (direktur teknis Ducati) memberikan gambaran pentingnya pembebasan sistem ECU dan RPM yang lebih tinggi.
Meski semua manufaktur sepakat agar penggunaan dana besar di MotoGP harus dikurangi, namun hanya satu usulan yang memihak pengurangan biaya. Sementara lainnya, justru masih menelan biaya yang banyak. Hal itu dipastikan berdampak pada harga jual motor ke tim satelit dan privatir. Sehingga siklus masalahnya itu-itu saja.
Akibat dari mahalnya motor prototipe, tim satelit dan privatir pun akan berpikir dua kali dan mulai mempertimbangkan kategori CRT. Sebab ini adalah jalan terbaik sekarang. (otosport.co.id)