OTOMOTIFNET - Akhir pekan lalu merupakan minggu sibuk bagi Rio Haryanto. Namun kesibukan kali ini spesial, lantaran ia menjajal mobil F1 yang dilakukannya di Sirkuit Yas Marina, Abu Dhabi (16/11). Sekejap, balap prestisius dunia itu terasa sangat dekat di depan mata, meski tahap yang harus dilalui pembalap asal Solo, Jateng ini masih banyak. Lalu apa pengaruhnya tes tersebut bagi perjalanan karier Rio?
SEMPAT KAGET
Menempuh dua dari lima sesi, ia membesut VR-01 milik Virgin Racing, tak lama setelah sirkuit dibuka. Ia melakukan satu installation lap untuk mengecek dan mempelajari fungsi tombol-tombol di setir, akselerasi dan pengereman.
Sesi berikutnya ia menjajal dua kali 10 lap sesuai yang dijadwalkan. “Speednya sangat kencang. Saya pernah mencoba Ferrari dan Lamborghini, tapi enggak pernah ngerasain mobil sekencang itu,” ungkapnya.
Menurut kelahiran 22 Januari 1993 ini, handling mobil F1 sangat istimewa. Di high speed corner, mobil terasa rigid dengan down force besar sehingga enggak takut mobil bakal melintir. Padahal, menurutnya ia menggunakan ban kompon keras.
Satu hal yang menyita perhatiannya selama mengemudi yakni banyaknya kontrol di setir. Seperti penyetel differensial, indikator shift rev supaya mesin awet, traction control dan pengatur tingkat aerodynamic. “Selama mengendara, semua info dari mobil itu online ke engineer. Engineer bisa tau performa saya. Sempat bingung juga karena di GP3 untuk seting mobil itu dilakukan mekanik. Kalo di F1 bisa langsung. Sempet kaget juga, harus konsentrasi sambil mengendara disuruh puter-puter tombol,” paparnya.
Meski begitu ia senang sudah bisa merasakan secara riil tenaga mesin Cosworth CA2010. Di 10 lap ke dua ia membuat catatan waktu tercepat 1 menit 49,439 detik. Sayang, momen bersejarah ini terhambat kerusakan girboks yang membuat Rio harus rela melepas tiga sesi selanjutnya. Ia pun dijanjikan akan mengemudi kembali di Valencia, Spanyol, 2011 mendatang.
Lantas apa yang bisa menjadi bekal Rio untuk melanjutkan karier balapnya? “Dari tes itu buat saya satu pengalaman. Saya udah punya ide bagaimana rasanya mobil F1 itu,” aku peraih posisi lima GP3 ini. “Untuk balapan, saya lebih pede aja udah pernah ngerasain mesin yang cukup kencang, kalau balik ke GP3, lebih berani mengontrol mobil,” lanjutnya.
Dari tes tersebut, ia mendapat penilaian sangat positif. Tim cukup surprised karena dari awal catatan waktunya semakin baik. “Saya dibilangin, belum ngerasain yang race (mode). Mesinnya masih di safe mode, bannya juga belum pakai soft tire. Masih banyak waktu untuk didapat kalau kondisinya lebih baik. Sekitar 2-3 detik lebih cepat,” ungkap Rio seraya berterima kasih pada Virgin Racing yang memberinya kesempatan.