Alasannya jelas. Spin memiliki fitur yang enggak dimiliki skutik merek lain. Paling mencolok adalah kapasitas mesinnya yang gede (125 cc) dibanding rata-rata skutik merek lainnya (110 cc). “Meski jalanan Jakarta banyak macetnya, kita perlu untuk akselerasi. Dan pakai Spin standar yang cc-nya sudah gede, memungkinkan untuk itu,” ucap Hendro, ketua Spinner Community (SC) menjelaskan alasan pilihan hati jatuh ke Spinie.
Selain cc lebih gede, silinder blok Spin memakai teknologi SCEM (Suzuki Composite Electrochemical Material). Teknologi tersebut merupakan pelapisan logam khusus pada dinding silinder. Selain tahan gores, keunggulan lainnya mampu menjadikan pembakaran menjadi lebih sempurna dan efisien di dapur pacu.
Kapasitas mesin yang gede plus teknologi terapan di silinder blok yang mampu menyempurnakan pembakaran, membuat Spin mampu menghasilkan tenaga maksimum 9,5 dk pada putaran 7.500 rpm dan torsi maksimum sebesar 1,1 kg/m pada 6.500 rpm serta tetap irit. Selain itu, garansi mesin 3 tahun diberikan pada konsumen Suzuki.
Nah, kalau sudah paham kelebihan Spin dan menginginkannya sesuai keperluan Anda enggak sulit. Secara umum tersedia 2 pilihan; Spin 125 atau Spin 125R. Di balik tenaga dahsyatnya, Spin 125 punya karakteristik kalem. Sementara Spin 125R dengan pelek CW (Cast Wheel) terlihat lebih sporti.
Soal harga tentu saja beda. Untuk Spin 125, ada 2 varian tersedia dengan banderol harga OTR (on the road), yakni Rp 10,875 juta (tipe spoke monotone) dan Rp 10,975 (spoke two tone). Sedangkan Spin 125 R, dibanderoli Rp 11,675 juta. Buat Spiner yang milihnya versi limited edition Spin Night Rider, cukup sediakan kocek Rp 11,975 juta.