Bahaya Kemasan Botol Minuman, Perhatikan Kode Hindari Kanker

Editor - Senin, 26 April 2010 | 09:40 WIB

(Editor - )


Suhu Kabin bisa merusak molekul kemasan

OTOMOTIFNET - Sering kita melihat dan menyimpan botol kemasan minuman berbahan plastik di dalam kabin mobil. Ada juga yang menempatkannya di setang motor, agar bisa diminum segera saat haus mengundang. Namun sering tak disadari bahwa sebuah botol plastik minuman punya spesifikasi tertentu.

Padahal bahaya terjangkit penyakit jantung, gangguan enzim hati, maupun diabetes mengamcam. Apesnya semua terasa enak saja di awalnya.  

ANGKA

Coba mulai cermati bagian pantat botol plastik yang Anda punya. Bisa merupakan produk minuman ringan ataupun botol minuman tulen.

Cari tanda segitiga dengan arah panah searah. Jika di tengahnya ada angka 1, bahannya PET (polythyene terephtalate), maka botol yang umumnya merupakan minuman ringan kemasan ini hanya bisa sekali pakai.

Jangan pernah berani lakukan isi ulang. “Sebab akan timbul kontaminasi atau tak steril. Tidak ada yang bisa menjamin kesterilan air yang kita isi ulang tersebut,” wanti Budi Haryanto PhD dari fakultas kesehatan masyarakat Universitas Indonesia.


Suhu luar ruangan juga punya pengaruh besar

Lebih teliti baca kode produksi

Kode berangka 2, lazim dipakai buat produk tas plastik, botol sabun deterjen sampai susu cair. Aman buat dikonsumsi meski tetap sekali pakai. Nah jika Anda ketemu angka 3, bahan baku kemasan berarti polyvinyl chloride (PVC). Biasa buat slang air, bahan ini bisa larut dalam minuman Anda.

Kode angka 4, ini aman buat tampung air minuman namun tetap sekali pakai. Acap ditemui pada pembungkus roti maupun botol kemasan yang bisa ditekan karena empuk.

Sementara angka 5, berbahan poly­propylene, tahan panas saat di dalam microwave. Kendati aman, jamak ada keterangan pada kemasan sebagai produk sekali pakai.


Jangan terkecoh tebalnya lapisan luar kemasan

Angka 6, berbahan polystyrene, ini sangat haram jadi kemasan air maupun makanan. Bahan intinya serupa karton, bayangkan jika tertelan. Terakhir, angka 7, polycarbonate adalah bahan dasarnya. Jelas jangan dipilih tampung air buat diminum. Ini murni buat pembungkus.

CUACA BERPENGARUH

Paham kode, bukan lantas lalai menyimpannya. “Bila botol kemasan terkena terik matahari sekitar 30-40 dejarat celcius, masih aman untuk dikonsumsi, tapi itu jika botol tersebut berisi air putih,” kata Budi lagi. Hal ini juga berlaku sama, saat kemasan tersimpan di tas.

Jika isi botol itu punya sifat rasa dan warna, maka isi dari botol tersebut akan menimbulkan proses kimiawi yang dikarenakan oleh panas. Jadi isi dari botol tersebut akan berubah secara rasa dan warna, dan tidak mempunyai manfaat lagi.


Penulis/Foto: Jodi, eRIE / Jodi