Menerapkan Defensive Driving (2)

Editor - Rabu, 7 Oktober 2009 | 06:19 WIB

(Editor - )

Hindari Berada di Belakang Mobil Besar

Memperoleh pandangan jauh ke depan adalah target Anda. Jadi ketika pandangan itu terhalang oleh mobil besar seperti bus atau truk, tingkat kesulitan untuk mengantisipasi jika terjadi sesuatu di depan menjadi lebih tinggi. Sehingga Anda tidak memiliki cukup ruang untuk mengerem atau mengindar lebih awal.

So,  sebisa mungkin tidak berada di belakang mobil besar. Namun jika terpaksa, jangan terlalu lama. Upayakan menyalip dengan cepat begitu ada kesempatan.

Gunakan Kedua Tangan Untuk Menyetir


Mengendalikan setir dengan kedua tangan Anda akan lebih mudah dilakukan. Dengan posisi tangan pada jam 10-3, Anda memiliki grip  yang cukup untuk memutar setir. Sebaiknya jangan gunakan alasan ingin mengistirahatkan tangan untuk melepas salah satu tangan dari lingkar kemudi.

Cek dan Ricek

Jangan terlalu mengandalkan kaca spion ketika menyalip, berada di persimpangan maupun ingin memotong jalur. Setelah menggunakan lampu sein dan melihat melalui spion, untuk memastikan kondisi lalu lintas jalan sebaiknya Anda menoleh. Menoleh sekali lagi dapat memberi keyakinan ya atau tidak Anda bisa berjalan.

Terlebih jika pandangan Anda terhalang atau adanya blind spot. Misalnya terhalang oleh mobil yang sedang parkir, kabut atau berkendara malam hari. Sedikit membuka kaca jendela untuk mendengar suara kendaraan lain juga bisa dilakukan.

Jangan Mudah Terpancing

Hal ini sering terjadi. Baik pada kondisi jalan macet maupun lengang dengan laju cukup kencang. Pada kondisi macet umumnya banyak kendaraan lain yang mengambil jalur tak lazim. Seperti melewati bahu jalan atau jalan tanah.

Hindari terpancing untuk mengikuti mereka dengan alasan ingin lebih cepat sampai tujuan. Karena tiap mobil tentu berbeda karakter, belum lagi muatan yang diusung. Bisa jadi mobil lain bisa melewati jalan tanah itu, tapi belum tentu mobil Anda bisa.

Hal sama juga bisa muncul di jalan yang lengang. Seperti terpancing untuk ikut-ikutan ngebut.  Termasuk mendahului mobil lain secara berbondong-bondong. Anda perlu memperhitungkan kondisi mobil yang berbeda. Baik kemampuan akselerasi, beban dan pengereman. Jika Anda seorang penumpang, tidak ada salahnya memberi peringatan bagi pengemudi jika melakukan beberapa hal di atas.

Mengantuk = Istirahat

Untuk hal yang satu ini kami akan terus mengingatkan. Karena banyak sekali kecelakaan terjadi hanya karena pengemudi mengantuk. Dan ketika pengemudi sudah mengantuk, respons terhadap hal apapun yang ada di jalan tentu menurun drastis. Lebih dari itu, Anda bisa bayangkan bagaimana kalau sampai mata terpejam dengan kondisi mobil melaju.

Ketika Anda telah mengantuk dalam perjalanan, obat satu-satunya hanya beristirahat. Dengan tidur 10 menit saja tapi berkualitas, cukup bagi Anda untuk membuat kembali segar.

Penulis: Ary Damarjati
Foto: Dok. Auto Bild