Mereka tinggal memasukkan aplikasi permohonan untuk membalap sebagai tim CRT kepada MSMA, agar MSMA bisa melakukan penggodokan bersama Grand Prix Commission (GPC) tentang tim yang lolos sebagai tim CRT. Keputusannya nanti akan ditetapkan sebelum 31 Desember 2011 dan lisensi hanya akan berlaku satu musim saja.
Proses CRT ini sebenarnya agak ribet karena melalui proses yang cukup ketat. Setelah mendapatkan persetujuan dari GPC dan MSMA, maka mesin yang dipilih oleh tim CRT akan dibeli melalui perantaraan MSMA (agar tidak terjadi kecurangan tentunya).
Tiap mesin yang bakal dibeli oleh tim CRT dari MSMA akan dijual dengan harga €20.000 (Rp 252 jutaan) dengan mesin yang sudah dilengkapi dengan gearbox. Sementara untuk mesin tanpa gearbox akan dijual seharga €15.000 (Rp 189 jutaan). Sementara untuk penggunaannya, tim CRT diperbolehkan menggunakan maksimal 12 mesin untuk 1 musim penuh. Sementara MotoGP akan tetap menggunakan 6 mesin untuk 1 musim penuh.
Kelonggaran lain yang akan diberikan kepada tim CRT adalah penggunaan bahan bakar yang lebih banyak, yaitu 24 liter untuk 1 kali balapan. Sementara untuk tim MotoGP akan tetap menggunakan 21 liter bahan bakar. Untuk sasis dan sistem kelistrikan, akan diberikan pilihan sesuai dengan yang telah direkomendasikan oleh GPC dan MSMA. (otosport.co.id)