Kekurangan komponen jelas menjadi penyebab utama dan Isuzu Philipina Corporation (IPC) dipaksa untuk menagguhkan perakitan mobil-mobilnya antara 18 April dan 2 Mei 2011. Namun, produsen Jepang ini tetap optimis dan masih yakin bisa terus mencapai pertumbuhan 17 persen sepanjang tahun ini.
Yuki Kato, IPC executive vice-president mengatakan, bahwa meskipun Isuzu Motors tidak mengalami kerusakan akibat gempa bumi bulan Maret, tapi beberapa pemasoknya di JEpang terkena dampak bencana tersebut. Dan IPC sangat bergantung pada bagian yang diimpor dari Jepang, sehingga mereka berharap bahwa kekurangan komponen ini akan segera berakhir.
Gempa bumi yang melanda Jepang berdampak serius terhadap laju produksi mobil lokal, Toyota sendiri menjadi salah satu contoh. Bulan lalu, kapasitas produksi 120.000 unit pertahun di pabrik Toyota rusak di Prefektur Miyagi.
Nissan juga terpaksa menangguhkan produksi di enam pabriknya akibat gempa. Pada Pabrik Tochigi dan Iwaki kebakaran kecil yang terjadi, tetapi semua dengan cepat dipadamkan, sehingga restorasi untuk pabrik-pabriknya akan menunda kapasitas produksi penuh dalam waktu yang akan datang. (mobil.otomotifnet.com)