Mesin mengusung 1 silinder dengan knalpot krom bertabung cukup besar di sisi depan, sedang silencer datar seperti milik mesin 4 tak. Keunikannya pada transmisi 3 speed yang disematkan, karena perpindahan giginya pakai tuas di tangki sisi kanan. Kebayang enggak tuh, sepertinya repot ya?
Dan yang enggak biasa di era masa kini adalah posisi tuas rem yang ada di footstep kiri. Di setang tak kalah unik, banyak tuas termasuk ada cuk.
Sedikit mengulas sejarah, motor ini sebelum diproduksi massal, awalnya untuk kebutuhan militer selama perang dunia ke-2. Pertama dinamakan Royal Enfield Flying Flea karena digunakan oleh engkatan udara. Flying Flea banyak diterjunkan dari udara menggunakan parasut ke garis di belakang musuh saat perang Arnhem dan D-Day.
Baru kemudian setelah itu diproduksi massal untuk masyarakat sipil. (otomotifnet.com)