Jakarta - Sekian lama menggawangi bengkel OSS (OTOMOTIF Service Station) dan kini kembali bergabung ke redaksi, tak disangka dapat kesempatan menjajal MPV Tata Aria. Aria dalam bahasa India berarti bangsawan.
Mesin Tata diesel bertenaga
Malam hari ketika mobil saya bawa pulang ke rumah, paginya banyak komentar dan pertanyaan dari keluarga juga tetangga. “Mobil baru pak? Mereknya Tata produksi mana pak? Bensin apa diesel?” Hingga jumlah bangku penumpang jadi sasaran pertanyaan.
Lega bisa dipasang Kasur
“Ini produk India pak, bahan bakar Solar, panjangnya 4.780 mm, kapasitas mesinnya 2.179 cc plus turbo dan bisa dijejali 7 penumpang,” jawab saya. “Wah jadi neeeh ke Jawa?” tanya istri dan anak-anak. “Cabuuttt… Buruan kemas-kemas, pagi-pagi kita kabur, jangan lupa ibu ajakin sama ponakan si Boy buat gantian nyetir.”
Mejeng di pantai Kukup di selatan Yogyakarta
Pagi hari pukul 06.00 kami sekeluarga, enam orang, sudah duduk rapi di kabin. Siap untuk melakukan perjalanan menuju Yogyakarta. Tujuan tepatnya kampung halaman di Wonosari, Gunung Kidul, Yogyakarta. Pilihan jalur, yang sudah familiar adalah lewat jalur selatan Jawa.
Dingin AC di kabin depan sampai belakang terasa menyembur rata dari blower di depan, samping dan tengah. Nyaman dan lega masih bisa dirasakan, terbukti anak-anak masih bisa bercanda. Berkat sistem suspensi independen double wishbone di depan dan 5-links di belakang, dengan per keong di keempat rodanya. Hiburan audio melengkapi perjalanan kami.
Mesin diesel yang dipasang cukup besar untuk membawa sekeluarga ke Jawa, apalagi sudah ditambah turbo untuk meningkatkan tenaga hingga 138 dk. Transmisi manualnya terasa efektif menyalurkan tenaga di tiap percepatan. Mulai dari gigi 1 tarikan terasa responsif, pun saat masuk ke gigi 2 sampai 3, power yang disemburkan masih full.
Baik jalan lurus maupun tanjakan dan turunan, masih sanggup menggendong bodi bongsornya. Keluaran torsinya saja mencapai 320 Nm, sudah terasa dari putaran mesin 1.700 rpm sampai 2.700 rpm. Tenang saja, ketemu turunan tetap aman karena sudah dilengkapi rem cakram ventilasi 2 kaliper untuk depan.
Sepanjang perjalanan terbayang sampai tujuan lanjut lagi main ke pantai seputaran Gunung Kidul. Di pertengahan jalan memasuki daerah Prupuk, rupanya terjadi kemacetan akibat perbaikan jalan. Kondisi berlubang dan kontur naik turun karena pengecoran ulang tidak menjadi hambatan, dengan dipasangnya ban ukuran 235/70R17 cukuplah buat melibas jalan berlubang.
Dua hingga tiga kali kami istirahat sekalian mengisi tangki bahan bakar. Ternyata tidaklah boros untuk ukuran mesin gambot tersebut. Dengan rata-rata kecepatan di 80-100 km/jam. Pagi hari jam 09.00, kami sampai di kampung halaman.
Istirahat cukup paginya, lanjut kembali sesuai rencana berangkat ke pantai. Jalanan kombinasi naik tajam turunan hingga bebatuan tetap dengan mudah dilampui. Kesempatan ambil gambar kami sekeluarga dengan latar belakang pantai nan cantik dan indah. Cukup sudah perjalanan keesokannya kami harus kembali ke Ibu kota, Jakarta.
Demikan kesempatan dan perjalanan menjajal Tata Aria yang begitu indah, aman dan nyaman tanpa masalah, Thanks to Tata Motors. • (Otomotifnet.com)