Fatigue Waspadai, Musuh Pengemudi Saat Mudik

billy - Senin, 15 Agustus 2011 | 14:06 WIB

(billy - )

 
JAKARTA - Jangan abaikan kesulitan konsentrasi, berulang kali menguap, mata pedih atau sering mengerjap selagi mengemudi. Apalagi kalau sampai ‘amnesia’, mendadak lupa kejadian 5 menit lalu. Waspadalah, itu merupakan salah satu gejala kelelahan. Akibatnya bisa fatal lo.

Otak Tertidur
Mengemudi dalam jangka waktu lama, perjalanan panjang, cuaca panas, hujan deras, kabin tidak nyaman, anak rewel, sampai stres karena macet bisa mempercepat kelelahan, fisik maupun mental. “Tapi kalau driver kondisinya fit, tercukupi tidurnya, lebih tahan menghadapi tekanan emosi,” kata dr. Andreas Prasadja, RPSGP, sleep physician RS Mitra Kemayoran, Jakpus ini.

Tubuh pada dasarnya memiliki keterbatasan yang mempengaruhi performa mengemudi. Karena itu bukan hanya waktu berangkat, frekuensi berhenti untuk istirahat harus diperhitungkan sebelum melakukan perjalanan.

“Gunakan manajemen waktu dan perjalanan. Seperti berangkat pada pagi dan tiba sebelum matahari terbenam, tentukan tempat beristirahat. Waktu mengemudi yang direkomendasikan berdasarkan jam biologis  maksimal adalah 10 jam, termasuk masa istirahat,” kata Jusri Pulubuhu, direktur Jakarta Defensive Driving Consulting.

Gejala kelelahan sebenarnya cukup jelas. Kurang konsentrasi, sulit fokus, gerakan kacau, sering mengucek dan mengerjapkan mata, menguap, kepala berat, maunya nyender dan mudah marah. Makin bahaya kalau tidak bisa mengingat kejadian 5-10 menit lalu. “Itu artinya sebagian otak sudah tertidur. Lebih baik berhenti dan tidur sebentar, 30 menit sampai 1 jam sudah banyak membantu kok,” kata dr. Andreas

Navigator Dan sopir Pengganti
Untuk mengantisipasi kelelahan, keberadaan navigator dan sopir pengganti sangat penting. Navigator adalah pendamping sopir. Sebaiknya ia tidak tidur, menemani sepanjang perjalanan, teman bicara untuk mengatasi kebosanan, penunjuk arah atau mengingatkan pengemudi kalau ceroboh atau ngantuk.

Sementara sopir pengganti, adalah orang yang bertugas menggantikan peran pengemudi. Ia harus berada dalama kondisi fit saat dibutuhkan. “Pengganti ini wajib beristirahat atau tidur di jok belakang. Kursi depan untuk navigator aktif yang akan menemani pengemudi tetap terjaga,” kata Jusri.

Gejala Kelelahan
Ringan : resah, gelisah, pikiran melayang, gerakan kacau, sering kucek mata atau muka, menguap.

Sedang : terlihat lelah dan kuyu, banyak diam, sering menutup mata 1-2 detik, penglihatan sulit fokus, sukar menjalankan perintah, sering menguap.

Berat : tidak dapat atau sedikit sekali melakukan aktifitas, berkunang-kunang, menutup mata lebih dari 2 detik, tidak bisa mengingat kejadian 5-10 menit yang lalu, tidak merespon orang sekitar, kepala dan badan kaku dan kejang.   (mobil.otomotifnet.com)