OTOMOTIFNET - Masa krusial hidup-mati bohlam head lamp ternyata pada saat baru dinyalakan dan ngebeam. Momen kala menyalakan lampu passing ini rawan serangan tegangan yang melonjak tiba-tiba. Teorinya, suplai tegangan aki hanya 12 volt. Namun nyatanya bervariasi antara 11,5 volt(drop) hingga 13,8-14 volt(tertinggi). Yang terakhir ini bikin filamen bohlam jebol.
Mencegahnya, Anda bisa merakit rangkaian sederhana berupa kapasitor dengan diode. Gunanya meredam tegangan yang fluktuatif sekaligus menangkal tegangan balik lewat diode. Jelas ini beda dengan rangkaian relay bohlam yang lebih ditujukan untuk keawetan saklar.
Namun kalau enggak mau repot, bisa pasang headlamp cable adapter kit. “Umur bohlam lebih panjang. Terangnya juga stabil,” tutur Arief Hidayat, managing director PT Wuerth Indah, distributor produk Jerman ini di Indonesia. Selain bikin awet bohlam, kapasitor pada menampung kelebihan setrum. Sehingga saat tegangan aki drop, maka suplai diambil dari kapasitor. Peranti ini bisa dipasang untuk lampu H4-H7.
Wuerth: 021-5844780
<
>
Penulis/Foto: Bil / Dolok