Pakai Peta Digital Saat Macet Panjang, Ada Resikonya Loh!

Bagja - Kamis, 31 Desember 2015 | 08:40 WIB

(Bagja - )

Jakarta - Peta digital seperti Waze dan Google Peta sepertinya sudah jadi kebutuhan pecinta otomotif saat berkendara. Saat macet panjang keluar kota bisa jadi petunjuk rute alternatif jalan pintas. 

Namun untuk konsumsi dalam negeri ada beberapa potensi resiko. Seperti yang OTOMOTIFNET temui saat macet panjang di lintas utara dan selatan pulau Jawa( 23-28/12) lalu. Apa saja yah?


1.Rute Terlalu Ekstrem

Nurcholis, karyawan SPBU Pertamina 44.52224 Brebes, beberapa kali menemukan pasangan suami istri yang bertengkar saat libur Natal lalu ini. Pasalnya saat macet panjang Tol Pejagan lintas utara atau dari Cilacap-Tasik jalur selatan, map digital mengarahkan melalui jalur Salem- Malahayu. 

“Jalan alternatif ini ekstrem dengan tanjakan, tikungan sempit dan tajam,” tambah pria yang mangkal di SPBU satu-satunya di area itu. Sehingga pasangan keluarga yang melintas merasa tidak nyaman. Bhakan ada yang melarang suaminya melihat peta digital lagi.

Kebanyakan pelintas begitu percaya dengan trek yang disodorkan map digital sehingga tidak bertanya kepada penduduk sekitar. Jalur Salem dihiasi pohon Pohon Pinus dan bambu yang tinggi, aspal yang licin sehingga bisa spin, pada beberapa bagian harus dilintasi bergantian hingga area gelap karena pohon yang tinggi.


2.Sinyal Smartphone Lemah
    
Infrastruktur sinyal menara BTS kerap tidak support lagi saat smartphone pengendara masuk ke jalur alternatif atau menjauh dari jalan utama. Seperti yang dialami Siti Nasuha, pengendara Nissan Evalia. 

“Map digital sudah tidak bisa update lagi karena sinyal lemah begitu masuk pelosok, padahal saat itu nyasar,” tambahnya. Kalaupun indikator sinyal penuh, Smartphone terlihat kesulitan meminta layanan data dari provider. Alhasil telpon Cuma bisa untuk layanan suara. Namun jika sudah terlalu dalam masuk rute alternatif, maka harus kerap bertanya kepada penduduk sekitar biar enggak nyasar.


3. Tidak ada Restoran dan Bengkel

Kesulitan lain adalah jika map digital mengarahkan ke rute yang sepi dan minim penduduk. Sehingga jika Anda lapar atau mobil mengalami kerusakan, sulit menemukan restoran atau bengkel. 

Pantauan OTOMOTIFNET, ada rute alternatif yang bisa memperpendek jarak. Namun tetap masih harus melintas dalam hitungan jam. Sebaiknya ada bekal makanan yang dibawa dan pastikan mobil dalam kondisi prima.

(Billy)