DFI Logic
Sistem injeksi yang dipakai seperti Dazz, DFI (Digital Fuel Injection) dari Bosch. Sensor yang digunakan sangat lengkap, sistem yang dipakai close loop dengan adanya sensor lambda di leher knalpot. Selain itu ada sensor TPS, intake pressure & temperatur sensor, engine temperatur sensor, dan speed sensor.
ECU dibekali microprosesor 16 bit. Sebagai penyemprot bensin, digunakan injektor dengan semprotan model dua semprotan bercabang, menyesuaikan desain ruang bakar yang 4 klep. Untuk pengatur stasioner ada IACV (idle air control valve).
“Throttle body pakai ukuran 33 mm,” terang Kulkarni. Agar performa lebih responsif serta nyaman dikendarai, Apache menggunakan intelligent 3D map yang berupa perubahan ignition timing dan air to fuel ratio yang tergantung dari putaran mesin, beban, suhu, dan posisi gigi.
Teknologi Pendukung
Selain 5 teknologi unggulan, dari sisi mesin juga mengalami berbagai evolusi dari Apache generasi sebelumnya. Pertama agar minim getaran mesin Apache 200 ini pakai balancer, dan biar lebih senyap gir balancernya dikasih per. Hasilnya mesin halus banget! Berikutnya telah menggunakan speed sensor yang ditanam di mesin, sehingga membacanya langsung di girboks. Tujuannya untuk meningkatkan daya tahan dibanding yang dipasang di roda.
Sementara dari kaki-kaki Apache dibekali suspensi dari KYB. Depan mengandalkan teleskopik 37 mm dengan double check valve bush, sedang belakang monosok dengan monotube floating piston (MFP). Hasilnya redaman empuk namun sangat stabil di kecepatan tinggi.