Jakarta - Sesuai tebakan OTOMOTIFNET, All New Pajero Sport yang diluncurkan untuk pasar Indonesia memang tidak selengkap di Thailand tempat dimana mobil ini diimpor. Namun, PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors (KTB) punya alasan khusus.
Penyesuaian dengan kondisi Indonesia menjadi faktor utama kenapa harus ada seleksi fitur. Jadi bukan semata untuk memangkas harga jualnya, seperti diutarakan Corporate General Manager of Mitsubishi Motors Corporation Koichi Namiki.
"Indonesia punya keunikan. Jadi meski di beberapa pasar fitur advance Pajero hadir dan disini tidak. Fitur tersebut dianggap terlalu sensitif untuk kondisi jalan di Indonesia, sehingga bukannya berguna malah mengganggu," katanya.
Namiki menggambarkan beberapa sistem canggih tersebut sudah menggunakan radar dan ultrasonik. Forward Collision Mitigation, yakni rem otomatis, Blind Spot Monitoring, juga Ultrasonic Mist Acceleration Mitigation System (UMS). Teknologi itu dianggap terlalu sensitif jika digunakan di Indonesia.
Apalagi, di Indonesia banyak sepeda motor berseliweran di antara barisan mobil. Banyaknya motor itu yang akan membuat sistem pendeteksi terlalu sensitif.
"Kadang-kadang itu dianggap oleh sistem sebagai pembahaya kendaraan. Padalah itu hal yang sudah biasa disini (Indonesia)," ujar Namiki sambil menyebutkan, kedepannya bukan tidak mungkin akan disematkan, tapi tetap harus dipelajari dulu.