Jakarta - AKBP Ir. Achmad Untung Sangaji, belakangan dikenal dalam aksinya melumpuhkan pelaku teror Thamrin. Dirinya berjibaku bersama rekannya memberangus pelaku yang nyatanya telah diketahui gerak-geriknya. “Mereka itu sebetulnya sudah kami lacak. Yakni melalui nomor ponsel, yang dikunci melalui satelit. Kami sudah buru mereka, hanya saja tak bisa langsung tangkap. Begitu kejadian, langsung kita buru dan lumpuhkan,” ungkap AKBP Untung.
Aksi heroik yang dilakukannya tentu bagian dari tugas. Pria yang juga dikenal sebagai instruktur di Pusat Pendidikan Polisi Perairan (Pusdik Polair) ini, nyatanya punya sisi lain. Yakni hobinya berkendara moge (motor gede) ketika luang. Diakui olehnya, menjadi anggota Polisi yang berani menindak kejahatan tentu ada imbasnya. Dirinya bercerita kerap mengalami kejadian mengerikan. Yakni ditembak ketika sedang asyik mengendarai moge. “Di Aceh saya 3 kali ditembak dan di Jakarta 4 kali ditembak.
Saya tentu tidak diam, saya kejar pelakunya,” bilang lelaki berdarah Maluku ini. Masih menurutnya, kejahatan harus dilawan. “Para penjahat itu memang harus diberi pelajaran. Musuh saya banyak, bahkan terakhir saya pernah ditusuk pisau. Saya habisi orang itu, Saya sikat duluan,” tegas sobat yang juga hobi olahraga Muay Thai ini.
Kembali ke hobi moge diceritakan berawal dari tugas di Provinsi DI Nanggroe Aceh Darusalam. Kala itu saya sering berpergian naik moge, bertemu nelayan dan anak-anak. Mereka antusias, dari situ moge menjadi media saya berinteraksi dengan mereka. Saya cerita soal seluk beluk motor hingga membonceng anak-anak, seru dan menyenangkan,” beber AKBP Untung, yang pada 2010-2011 bertugas di Aceh pada unit Jatanras (otomotifnet.com). Harryt