Yogyakarta - Sri Sutanto Bambang Suhartoko, warga Gowok, Yogyakarta ini ingin mempersembahkan motor buat sang Ayah, karena berkebutuhan khusus, jadi harus dimodifikasi. “Bapak saya berumur 80 tahun dan difabel karena sebuah kecelakaan, akan lebih aman riding pakai motor beroda 3 atau trike,” buka Tanto yang kemudian bertemu dengan Rubiyanto, punggawa R Win Development.
Menawarkan konsep Ruby Dinamic Lean Steering Reverse Trike, Rubiyanto dengan senang hati memodifikasi Suzuki Skywave 2007 milik Tanto. Dua roda di depan persis Piaggio MP3 atau Peugeot Metropolis. Bedanya yang ini tidak secanggih motor-motor mahal asal Eropa tersebut yang terkoneksi dengan sistem elektronik.
Meski begitu, cara kerja perangkat tiga roda knockdown ini kurang lebih sama. Dipasang tanpa merusak rangka, jika digunakan riding dan melintas jalanan keriting, kaki depan berayun independen. Roda kiri dan kanan mampu meredam guncangan sendiri-sendiri, saat menikung pun bisa mengikuti kemiringan sesuai arah tikungan.
Sebuah sub frame dari chromoly terpasang kuat dengan rangka utama Skywave. Konstruksi dua roda depannya dipilih double wishbone yang tidak sama panjang. “Arm yang bawah lebih panjang sehingga geraknya berupa curve. Imbasnya roda lebih ngegrip karena gerak roda lebih terarah,” papar pria yang akrab disapa Ruby ini.
Bagian bushing menggunakan teflon. Sedang peredam kejutnya masing-masing roda dikawal satu sokbreker dengan panjang 270 mm, diameter as 10 mm serta diameter ulir per 8 mm. Dipasang dengan kemiringan 35º saling berlawanan. Bila dilihat dari depan posisi kedua sokbreker seperti bentuk segitiga.
Agar bisa belok, dibuat mekanismenya mirip mobil. Steering shaft terkait dengan komstir bawaan motor. Sebagai poros bawah, terdapat spherical pillow block tipe UCF19. Pada batang steering shaft, steering rod yang terpasang memiliki fitur adjustable, bisa dispooring nih. Masing-masing dilengkapi ball joint PHS10.
“Steering knuckle yang menjadi poros supensi dan kemudi ideal berbentuk bulat atau bola karena komponen ini untuk menahan beban yang diberikan roda depan dan berfungsi sebagai poros putaran roda, kita pakai tipe POS 6,” jelas Ruby dari workshopnya di Jl Jambu Jajar, Solo, Jateng.
Namun bukan berarti enggak ada kelemahan. Seperti diutarakan Tanto bahwa karet dudukan sokbreker depannya cepat aus atau pecah. “Kalau mau awet, karet sokbreker bisa diganti polyurethane,” tutup Rubiyanto yang mematok biaya Rp 8 juta untuk melakukan ubahan ini. • (otomotifnet.com)
Data Modifikasi
Ban : IRC
Sokbreker depan : Ride It
Komponen rem : Honda GL Max
Cakram depan : Yamaha Mio
R Win Development : 085740099945