Jakarta - Wanita kerap mengalami kekurangan edukasi bagaimana cara berkendara aman di jalan.
Akibatnya rentan mengalami kejadian yang tidak diinginkan seperti kecelakaan lalu lintas.
Sales and Marketing Director Jakarta Defensive Driving Consulting (JDCC), Mira K. Safri mengatakan, penyebab kecelakaan biasanya terjadi lantaran lemahnya kontrol diri.
Hal tersebut disebabkan kurangnya konsentrasi, tidak tertib, terlalu cepat memacu besutan kesayangan, serta kurangnya empati dengan pengguna jalan lainnya.
Menurut Mira, kurang konsentrasi bisa terjadi karena banyak hal, salah satunya ialah makan dan minum terlalu banyak sebelum berkendara.
“Makan sekadarnya. Mungkin kalau biasa makan nasi, dua sampai tiga sendok sama teh manis cukup. Kenapa? Karena tubuh kita ini sudah memproduksi gula jadi takut ngantuk,” jelasnya di Jakarta, Kamis (21/4).
Selain itu, jangan juga memacu kendaraan terlalu cepat.
“Kecepatan harus disesuaikan dengan kondisi jalan, kalau di tol maksimal 60-80 Km/jam,” tambah wanita berkulit putih tersebut.
Dia juga mengingatkan agar kita menjaga jarak aman untuk mendeteksi blind spot.
Ciptakan jarak aman sekitar 2-3 detik dengan mengukur kendaraan yang berada di depan kita. Titik aman, menurutnya ialah ketika kita bisa melihat ban belakang kendaraan di depan kita menapak.
“Kuncinya adalah jangan menyalip karena menjadi penyebab kita susah mendeteksi blind spot itu,” katanya sembari memaparkan bahwa menyalip berkontribusi menyumbang 78 persen kecelakaan lalu lintas di dunia.
Yang terakhir, Mira juga mengingatkan untuk semua pengendara motor, khususnya wanita agar berempati dengan pengguna jalan.
Dia membeberkan fakta bahwa wanita kerap menjadi sasaran cacian di jalan raya.
“Kalau ada yang ngomelin kita, cukup ‘aminkan’ saja. Jangan mudah terpancing, enggak perlu dibalas. Soalnya dari sisi fisik kita memang sudah lemah. Karena kalau kita emosi, dia emosi, yang rugi adalah kita,” tutupnya. (otomotifnet.com/indri)