Namun keselamatan wanita sudah seharusnya menjadi perhatian bersama karena menyangkut generasi ke depan.
“Merusak satu wanita sama saja dengan merusak satu generasi,” tambahnya.
Sementara itu bagi pengendara pria, Edo menyarankan untuk lebih mengerti dan memahami keadaan wanita di jalan raya.
Jika ada pengendara wanita yang tak sengaja melanggar dan ‘susah’ dinasihati, sebaiknya kita tetap berpikir positif dan jangan terprovokasi.
“Doakan aja yang baik-baik, anggap aja ujian iman, kemudian menenangkan diri dengan menarik nafas setiap 4-5 detik,” saran Edo.
Bukan sekadar guyonan semata, menghadapi orang yang kerap sulit dinasihati, baik pria maupun wanita memang membutuhkan kesabaran.
“Jangan bilang ‘jangan mabuk’ pada orang yang sedang mabuk,” begitu Edo menganalogikan cara memberi edukasi pada pelanggar lalu lintas yang baik.
Sebab katanya, percuma saja jika orang yang tengah ditegur tidak merasa salah.
Lebih baik kita mengedukasi dengan mencontohkan langsung cara berkendara yang baik. (otomotifnet/Indri)