Jakarta - Krama Yudha Tiga Berlian Motors (KTB) secara tegas mengungkapkan kalau pihaknya akan terbuka dan jujur terkait masalah skandal BBM. Bahkan, tak hanya kasus itu, tapi pada semua masalah.
Pernyataan tersebut pun sebenarnya sudah lama ditunjukkan dengan selalu memberikan data spesifikasi kendaraan secara terbuka, baik pada website maupun brosur. seperti kita tau, tidak semua pabrikan melakukan hal itu.
"Kalau kami (KTB) berbuat salah, kami pasti akan bertanggung jawab. Kalau ada produk kami berdasarkan investigasi MMC terlibat, kami akan mengkompensasi. Saat ini, kami tegaskan tidak ada satu pun produk yang related dengan kasus itu," ujar Presiden Direktur KTB, Hisashi Ishimaki.
Baca juga: Skandal BBM Mitsubishi: Peringatan Untuk Semua APM di Indonesia!
Dilanjutkan dirinya, mayarakat tidak perlu khawatir, karena sejauh ini untuk Indonesia tidak terlibat dan kedepanya pun dipastikan tidak akan ada kecurangan. "Kalau kami menyembunyikan sesuatu, tentunya kami tidak akan menggelar jumpa pers ini," lanjutnya.
Kecurangan data tes konsumsi BBM dilakukan Mitsubishi agar mendapat insentif dari pemerintah Jepang. Diduga, tekanan angin ban diatas standar, sehingga berefek pada daya gesek lebih rendah, otomatis berpengaruh pada konsumsi BBM.
Di Jepang, pemerintah memberikan subsidi pajak jika konsumsi BBM kendaraannya bagus. Mitsubishi pun melaporkan kepada pemerintah Jepang konsumsi BBM mobil mereka mencapai 30 km per liter, padahal seharusnya 5-10 persen lebih rendah.
"Mungkin standarnya sekitar 27-28 km per liter," kata Ishimaki.
Dua mobil Nissan, yakni Dayz dan Dayz Roox yang menjadi awal mula terungkapnya kasus ini. Mobil tersebut diproduksi Mitsubishi bersama dengan eK Space dan eK Wagon. Diproduksi sejak 2013 dan sampai tahun ini sudah ratusan ribu yang dipasarkan.