Jakarta - Hadir di perayaan ulang tahun OTOMOTIF ke 25 tahun, CEO Garansindo Group, M. Al Abdullah banyak berkomentar soal masa depan motor listrik GESITS hasil kolaborasi Garansindo dan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya. Menurutnya, sudah saatnya Indonesia bangkit dan memiliki industri sepeda motor sendiri.
"Yang penting teknologinya kita kuasai," buka pria ramah ini. Menurutnya, saat ini pengembangan kendaraan listrik di dunia masih sangat baru, dan saatnya sumber daya manusia Indonesia menjadi yang terdepan.
"Tim di ITS itu pakar-pakar semua, Pak Nur Yuniarto, ketua tim riset GESITS lulusan Eropa. Tim dan mahasiswanya juga tidak perlu diragukan lagi, kita bisa," yakinnya. Menariknya, Garansindo Group juga menjadi distributor resmi salah satu pabrikan motor listrik terbaik di dunia, Zero Motorcycle asal Amerika Serikat.
Kedekatan ini menurutnya memberikan keuntungan saat mengembangkan motor listrik GESITS. "Aksesnya kami berikan, bagaimana-bagaimananya membuat motor listrik, sedikit banyak ada sharing pengetahuan," jelas Abdullah.
"Saat launching, motor sampai controller-nya buatan sendiri. Konstruksi seperti skutik pada umumnya, penggeraknya pakai belt, banyak yang kaget. Mengiranya anak Indonesia cuma bisa bikin motor listrik yang ecek-ecek," ungkap Abdullah.
"Melihat teknologi yang kami sodorkan, Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) 'parno', mereka belum konsen di motor listrik, sudah investasi milyaran di motor bakar konvensional dan ternyata animo masyarakat Indonesia pada GESITS luar biasa," kata pria berperawakan tinggi kurus ini seraya memberikan respon atas penyataan AISI, asosiasi beberapa merek sepeda motor seperti Honda, Yamaha, Suzuki, Kawasaki dan TVS yang ramai diberitakan di beberapa media nasional.