Satu dari empat skutik terbaru bermesin i-get (Italian Green Experience Technology) yang dirilis PT Piaggio Indonesia punya spesifikasi di atas rata-rata. Apalagi kalau bukan mesin Piaggio Medley 150. Sudah pakai 4 klep dan berpendingin radiator, fitur pun oke punya sudah dilengkapi dengan Start & Stop system.
Nah, fitur ini akan membuat mesin otomatis mati saat berhenti dan langsam. Berguna mengurangi konsumsi bensin di kemacetan atau berhenti lama di traffic light. Namun mesin akan mudah dinyalakan kembali hanya dengan memutar selongsong gas.
“Untuk mengoperasikan cukup mudah, pertama posisikan tombol Start & Stop system di panel setang sebelah kanan ke posisi auto atau ke bawah,” buka Yudi Riswanto, Technical Trainer Manager PT PID. Saat fitur ini diaktifkan, maka indikator ‘A’ di spidometer akan menyala berwarna hijau.
Setelah mesin hidup, agar bisa mati sendiri butuh beberapa syarat yang harus dipenuhi yaitu; pertama suhu pendingin cairan sudah mencapai 35º Celcius, kecepatan kendaraan sudah melebih 10 km/jam dan grip gas telah dibuka penuh setidaknya sekali selama 5 menit pertama setelah mesin dihidupkan.
Nah, kalau semua sudah tercapai bisa langsung dicoba. Saat berhenti sejenak, mesin akan mati sendiri dan indikator A berkedip lambat sebagai pengingat jika mesin sedang dalam keadaan stand by. “Terhitung mulai langsam sampai mesin mati sekitar 3 sampai 7 detik, tapi umumnya ada di 5 detik,” terang Yudi.
Ketika mesin mati otomatis terasa ada gerakan kruk as mencari posisi ideal, jadi tidak langsung berhenti berputar. “Crankshaft akan memposisikan berhenti di langkah dekompresi sehingga akan lebih ringan dan mudah saat menyala kembali,” tutur pria asal Bandung, Jabar ini.
Menariknya lagi, starter Medley 150 ini benar-benar senyap. Dan benar saja, ternyata sudah tidak menggunakan dinamo starter konvensional. Piaggio menyebutnya “direct mount” type “brushless” motor on the crankshaft. Sekilas memang mirip dengan ACG starter milik Honda.
Gambaran sederhananya, motor starter ini menjadi satu dengan sistem pengisian kelistrikan. Saat digunakan sebagai starter, kumparan akan dialiri listrik dan menjadi magnet berlawanan yang mampu menggerakan kruk as sehingga mesin bisa menyala. Setelah mesin menyala, fungsinya kembali menjadi altenator sistem pengisian tiga phase.
“Altenator tiga phase sengaja dipilih karena membutuhkan sistem pengisian yang lebih kuat, sedang untuk aki spesifikasinya 12V-6Ah,” terang Yudi sambil menjelaskan jika kondisi tegangan aki dibawah standar, maka Start & Stop system akan berhenti bekerja.
“Lampu indikator A berkedip cepat dan mesin tidak akan dimatikan oleh sistem meski sudah langsam selama 5 detik. Hal ini dilakukan untuk memberikan kesempatan charging aki. Setelah tegangan normal, fitur ini baru bisa bekerja kembali. Hebat kan! (otomotifnet.com / Popo)